Sabtu, 25 Mei 2019

Tingkat Konsentrasi Persaingan Top 3 Market Leader Industri Farmasi

Aksi konsolidasi dan penggabungan, baik akuisisi maupun kerjasama strategis, antar badan usaha milik negara (BUMN) di industri farmasi berpotensi mengubah peta persaingan jajaran 3 besar pemimpin pasar di sektor tersebut. Kekuatan BUMN farmasi di obat generik kemungkinan besar akan diperluas.

Demikian ringkasan market analysis dari tim Duniaindustri.com yang berupaya memetakan peta persaingan industri farmasi ke depan. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) sebelumnya telah mengumumkan akuisisi PT Phapros Tbk (PEHA) yang merupakan anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI). Ini disahkan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sales & Purchase Agreement) Saham.

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro yang mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno dalam arahannya berharap, bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma mampu membawa sejumlah manfaat untuk masyarakat dan negara.

"Akuisisi Phapros oleh Kimia Farma merupakan wujud dari sinergi BUMN untuk meningkatkan portofolio produk dari Kimia Farma dan Phapros serta nantinya akan mendorong terciptanya efisiensi," ujar dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kepemilikan lini bisnis yang sama ini dinilai akan memperluas akses layanan kesehatan dan produk farmasi dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk rakyat Indonesia. Selain itu juga akan menciptakan efisiensi biaya operasional dan distribusi barang, meningkatkan diversifikasi portofolio produk, serta memperkuat jaringan produksi.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir menyampaikan, dengan langkah ini pihaknya berkomitmen untuk memajukan industri farmasi guna mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia yang berkualitas. "Semoga dengan bergabungnya Phapros dengan Kimia Farma dapat memperkuat dan memperluas layanan kesehatan kepada masyarakat," ungkap dia.

Kedua perusahaan akan bersinergi untuk memacu pertumbuhan industri farmasi di Indonesia guna mengoptimalkan akses layanan dan produk kesehatan (healthcare) yang bermutu tinggi untuk masyarakat.

"Sebagai salah satu ujung tombak industri healthcare milik negara, Kimia Farma berkomitmen untuk memajukan industri farmasi guna mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia yang berkualitas," ujar Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir.

"Ini menjadi salah satu momentum bersejarah bagi RNI dalam mendukung penuh sinergi BUMN. Sebagai agen pembangunan negara, kami turut mendorong tercapainya cita-cita pemerintah termasuk dalam percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan," tambah Direktur Utama RNI, B. Didik Prasetyo.

Melalui aksi korporasi ini, Kimia Farma telah resmi memiliki saham mayoritas Phapros sebanyak 476.901.860 saham, yang merupakan 56,77% saham yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI dengan nilai akuisisi sebesar Rp 1,36 triliun.

Hal ini dinilai akan memperkuat kinerja keuangan kedua entitas sehingga nilai investasi bertambah lebih besar. Selain bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan (growth), aksi korporasi ini juga bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan Kimia Farma dan Phapros, baik kelengkapan portofolio produk, ketersediaan produk, dan akses penyebaran produk yang lebih baik. Langkah strategis ini diharapkan dapat meningkatkan sumbangsih BUMN untuk negara sesuai dengan cita-cita BUMN Hadir untuk Negeri.

Bagi RNI, aksi korporasi ini bagian dari upaya mempercepat agenda transformasi RNI melalui pengembangan bisnis baru serta fokus memperkuat lini bisnis eksisting yang menjadi prioritas, diantaranya distribusi dan perdagangan serta properti. Di bidang properti, saat ini RNI telah menyiapkan recana pengembangan aset di beberapa lokasi, diantaranya kawasan Pancoran dan Kuningan Jakarta, serta beberapa kota lainnya.(*/)

Sumber: klik di sini

(Market database terlengkap, simak di bawah ini)
Atau Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 166 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar