Minggu, 29 November 2020

Database Terbaru Trend Pertumbuhan Bahan Material Bangunan 2021

 

 Duniaindustri.com (November 2020) -- Selangkah lagi memasuki 2021, pelaku industri mulai disibukkan dengan strategi pertumbuhan dan prospek pasar ke depan di era new normal. Meski efek pandemi Covid-19 belum sirna secara sepenuhnya, pelaku industri mulai berbenah diri untuk mengakselerasi pertumbuhan di 2021, termasuk di sektor bahan material bangunan.



Untuk membantu pelaku industri meng-capture prospek pasar dan trend pertumbuhan ke depan, tim Duniaindustri.com merilis Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19). Riset data spesifik ini dirilis minggu keempat November 2020 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 5,6 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.

Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah. Serta kontribusi ekonomi per daerah terhadap total produk domestik bruto Indonesia, dengan porsi terbesar masih dipegang Pulau Jawa.

Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)

Masuk ke fokus riset data, Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) ini mengupas tiga fokus utama, yakni 1) market size (size business) industri bahan material bangunan di Indonesia periode 2015-2024; 2) segmentasi bahan material bangunan yang terdiri dari 3 bahan utama yakni besi baja, semen, dan beton; serta 3) Pangsa pasar di 3 bahan utama material bangunan, yakni besi baja, semen, dan beton.

Masuk ke fokus riset pertama, ditampilkan data market size (size business) industri bahan material bangunan di Indonesia periode 2015-2024, market analysis, serta grafis tren persentase pertumbuhan di periode tersebut. Data tersebut ditampilkan pada halaman 11 sampai halaman 17.

Masuk ke fokus riset kedua, ditampilkan segmentasi bahan utama material bangunan yang terdiri dari besi baja, semen, beton, dan bahan lainnya seperti keramik, cat, aspal, pasir, batu bata, dan lainnya. Segmentasi 4 bahan utama di material bangunan dibedah secara persentase porsi terhadap total. Data tersebut ditampilkan pada halaman 18 sampai halaman 20.

Lebih khusus lagi, pada bagian riset ketiga, tim duniaindustri.com mengupas masing-masing segmen dari bahan material bangunan yakni 1) besi baja, 2) semen, dan 3) beton. Masing-masing segmen ditampilkan tren pertumbuhan market value size serta pertumbuhan volume periode 2015-2024. Tak lupa ditampilkan pula pangsa pasar terbesar di masing-masing segmen secara update. Untuk segmen besi dan baja ditampilkan pada halaman 21 sampai halaman 30.

Untuk segmen semen ditampilkan pada halaman 31 sampai halaman 41. Dan untuk segmen beton disuguhkan pada halaman 42 sampai halaman 55.

Riset Data Spesifik Bahan Material Bangunan 2015-2024 (Tren Pertumbuhan Pasar Pasca Covid-19) ini berjumlah 56 halaman pdf berukuran 5,6 MB yang mudah didownload dengan teknologi easy digital download. Data spesifik ini berasal dari riset big data duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, Kementerian Perindustrian, asosiasi industri, dan perusahaan market leader. Indeks data industri merupakan fitur di duniaindustri.com yang menampilkan 213 data spesifik (per akhir November 2020) sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Info lebih lanjut, klik di sini

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 213 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 213 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Atau simak video berikut ini:


 

Sabtu, 28 November 2020

Database Infrastruktur, 38 Proyek Strategis Nasional Bakal Dikebut 2021

 

Duniaindustri.com (November 2020) – Guna mengakselerasi pemulihan ekonomi dan industri sekaligus meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja, pemerintah berencana melanjutkan percepatan proyek strategis nasional (PSN) dengan target penyelesaian 38 proyek senilai Rp464,6 triliun. Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengestimasikan penciptaan lapangan kerja langsung dari pekerjaan konstruksi sebanyak 878 ribu di 2021 dan 938 ribu di 2022.


Seiring dengan itu, pemerintah menerbitkan Perpres Nomor 109 Tahun 2020 untuk mendorong percepatan pelaksanaan dan realisasi PSN. Sebelumnya Daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pertama kali ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 yang meliputi 225 Proyek dan 1 Program. Kemudian, direvisi pada 2017 melalui Perpres Nomor 58 Tahun 2017 hingga meliputi 245 Proyek dan 2 Program. Lalu, direvisi kembali pada 2018 melalui Perpres Nomor 56 Tahun 2018 yang meliputi 223 Proyek dan 3 Program. Sejak 2016 sampai 20 November 2020, sebanyak 100 proyek senilai Rp588,9 triliun telah diselesaikan.

Pada awal 2020, KPPIP yang berada di bawah Kemenko Perekonomian dimandatkan melakukan evaluasi atas usulan PSN, dan telah melakukan evaluasi terhadap 269 usulan proyek dan program dari kementerian, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta. Evaluasi tersebut mempertimbangkan Daftar PSN sebelumnya, serta usulan-usulan baru menggunakan berbagai kriteria.

"Pemerintah telah melakukan evaluasi dengan sangat hati-hati terhadap semua Usulan PSN, dengan mempertimbangkan semua aspek dan menggunakan berbagai kriteria, baik kriteria dasar, strategis, maupun operasional," terang Menko Airlangga selaku Ketua KPPIP, di Jakarta, Jumat (27/11).

Kriteria dasar antara lain: kesesuaian dengan RPJMN, rencana strategis rencana tata ruang, atau diatur dalam peraturan khusus. Juga mempertimbangkan kriteria strategis, antara lain: memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional; keselarasan antar sektor; dan pertimbangan distribusi proyek secara regional.

Selain itu, pertimbangan kriteria operasional, antara lain: memiliki studi kelayakan yang berkualitas; memiliki nilai investasi di atas Rp500 miliar; dan penyelesaian konstruksi paling lambat di kuartal III 2024 (kecuali proyek di sektor minyak dan gas yang dapat memulai konstruksi paling lambat di kuartal III 2024), serta berperan mendukung pusat kegiatan ekonomi.

Berdasarkan kriteria tersebut, sebanyak 201 Proyek dan 10 Program yang mencakup 23 Sektor, dengan total nilai investasi sebesar Rp4.809,7 triliun, telah ditetapkan sebagai Daftar PSN terbaru dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020. Proyek dan Program PSN tersebut memperoleh pembiayaan yang bersumber dari APBN / APBD , BUMN , dan/atau Swasta.

"Perpres Nomor 109 Tahun 2020 selain menetapkan 201 PSN, juga mencakup Pengembangan 10 PSN, yang sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional," ujar Airlangga.

Program-program strategis nasional tersebut memperluas ruang lingkup dari PSN sebelumnya yang hanya mencakup 3 program, menjadi 10 program yang keseluruhannya mencakup Program Pembangunan Infrastruktur Ketanagalistrikan, Program Pemerataan Ekonomi, Program Pengembangan Kawasan Perbatasan, Program Pengembangan Jalan Akses Exit Toll, Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN ), Program Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik ( PSEL ), Program Pembangunan Smelter, Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate), Program Pengembangan Superhub, dan Program Percepatan Pengembangan Wilayah.

Beberapa materi pokok dan substansi pengaturan dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang ditambahkan, ditujukan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah dan pusat, antara lain terkait dengan Perizinan PSN, Pemberian stimulus kepada PSN (tarif 0% untuk BPHTB atas PSN), dan PSN harus mengutamakan penciptaan lapangan kerja.

Daftar PSN tersebut juga mendapatkan kemudahan-kemudahan lebih lanjut yang diatur dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta peraturan-peraturan turunannya. Dalam rangka menanggulangi dampak pandemi Covid-19 yang melemahkan perekonomian nasional dan meningkatkan pengangguran, pembangunan PSN diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru. KPPIP mengestimasikan penciptaan lapangan kerja langsung dari pekerjaan konstruksi sebanyak 878 ribu di 2021 dan 938 ribu di 2022.(*/berbagai sumber/tim redaksi 05 & 06/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 212 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 212 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Atau simak video berikut ini:


 

Senin, 23 November 2020

212 Database Riset Pasar di 17 Sektor Industri di Indonesia

 

Duniaindustri.com (Oktober 2020) -- Selangkah lagi menuju tahun 2021, pelaku industri mulai mengkalkulasi strategi dengan wawasan baru guna mengeksplorasi peluang pasar. Meski efek pandemi Covid-19 belum usai sepenuhnya, ekspektasi perbaikan iklim bisnis di 2021 mulai memancarkan harapan baru bagi pelaku industri lokal.



Seiring kondisi itu, berbagai sentimen positif seperti naiknya indeks produksi manufaktur, kabar vaksin Covid-19 yang terus menguat, dan pemulihan ekonomi di jalur yang tepat ikut mendorong optimisme pelaku bisnis menatap 2021. Tidak heran, pertarungan brand menggali potensi pasar domestik ikut ramai dan makin semarak.

Guna mengantisipasi kondisi tersebut, Duniaindustri.com ikut membantu menyediakan data industri terbaru dan database spesifik yang diharapkan menjadi tolak ukur persaingan pasar. Hingga November 2020 sedikitnya terdapat 212 database spesifik yang dihadirkan tim Duniaindustri.com.

Mulai akhir 2019, tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan teknik pengumpulan, penelusuran, dan pengolahan data, analisis, kajian independen, serta riset data spesifik dengan 12 komponen utama, yakni:

1. Survei lapangan
2. Kuesioner
3. Market comprehensive database (regulatory source)
4. Market intelligence database (leading player data)
5. Historical database
6. Factory observation
7. Market investigation
8. Time frame monitoring data
9. Probability and sensitivity market forecast
10. Third party data compilation (networking database)
11. Literature colaboration
12. Big data processor

Indeks Data Industri yang bisa didownload: (212 Database Spesifik per November 2020)

Database Direktori 1.001 Perusahaan Tanaman, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Industri Kayu
Market Demand Trend CPO 2007-2022 (Database Eksportir dan Buyers Asing Tujuan Ekspor)
Outlook 2021, Riset Data 5 Sektor Paling Prospektif
Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia
Data Riset Tren Produksi Komoditas Kopi dan Teh 2008-2022 (Database Buyers Asing Tujuan Ekspor)
Database Direktori 601 Perusahaan Energi, Batubara, Minyak Bumi, dan Pertambangan
Market Outlook Biodiesel 2010-2022 (Trend Produksi dan Kapasitas 38 Produsen Terbesar)
Database Direktori 391 Perusahaan Infrastruktur Pelabuhan, Bandara, Jalan Tol, dan Transportasi
Riset Data Peluang Pasar Makanan Korea 'Kimchi' (Market Share Top 10 Player dan Brand Profile)
Data Eksklusif Pangsa Pasar Produsen Tekstil, Garmen, Fashion (Market Share Serat hingga Garment)
Data Eksklusif Market Growth Industri Tekstil, Garmen, Fashion 2013-2025 (Pangsa Pasar Market Leader Industri Hulu-Hilir)
Database Direktori 448 Perusahaan Bank dan Lembaga Pembiayaan
Market Demand Forecast Sepeda Motor (Bedah Pasar 144 Tipe dan Varian Motor 2010-2025)
Riset Brand Competition Market Leader Rokok 2005-2022 (Trend Produksi dan Konsumsi Rokok)
Direktori Database 460 Perusahaan Investasi dan Reksadana
Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend)
Riset Data Industri Bumbu Penyedap 2017-2020 (Market Analysis Dua Pasar Ekspor Paling Prospektif)
Market Demand Analysis Obat Generik 2016-2027 (Kajian Pasar Pra dan Pasca Covid-19)
Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile)
Database Direktori 418 Perusahaan Konstruksi di Indonesia
Database Direktori Spesifik 202 Perusahaan Rokok di Indonesia (Update 2020)
Market Outlook Industri Tinta Cetak (Printing Ink) 2008-2024 (Market Demand Forecast)
Database Direktori Spesifik 450 Perusahaan Kimia, Petrokimia, dan Plastik (Update 2020)
Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori)
Database Direktori Spesifik 311 Perusahaan Semen dan Bahan Bangunan (Update 2020)
Database Direktori Spesifik 274 Perusahaan Ritel Modern (Update 2020)
Market Outlook Industri Kosmetik 2014-2024 (Market Growth and Market Segmentation Analysis)
Data Spesifik Market Size Yoghurt 2016-2019 (Top 6 Market Share Leader)
Riset Data Market Size Kamera 2016-2019 (Pangsa Pasar Kamera Mirrorless)
Database Spesifik Direktori 200 Perusahaan Kosmetik (Profil Top 10 Perusahaan Kosmetik Terbesar) 
Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share)
Riset Data Spesifik Komoditas Logam Perunggu 2015-2025 (Market Outlook dan Database Buyer Asing)
Market Outlook Penjualan dan Populasi Sepeda Motor Per Provinsi 2010-2025 (Trend Penjualan Per Tipe dan Per Jenis Motor)
Riset Tren Pertumbuhan Minimarket, Supermarket, Hypermarket 2015-2024 (Cakupan Indonesia, Indonesia bagian timur, dan Bali)
Ebook Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri
Riset Data Spesifik Baja Galvanize Tower Seluler dan Transmisi Listrik 2015-2024 (Market Share Database)
Riset Data Spesifik Lab Pengujian Lingkungan 2017-2024 (Kajian Pertumbuhan Pasar dan Profitabilitas)
Riset Data Spesifik Pasar Obat Generik 2016-2023 (Market Share Top 30 Produsen Terbesar Obat Generik)
Database Direktori 364 Perusahaan Farmasi, Obat, Alat Kesehatan di Indonesia
Market Outlook 6 Jenis Baja Konstuksi 2015-2024 (Corrugated Steel, Guardrails, Steel Decks, Tower, Transmision Line, Galvanizing Steel)
Market Outlook Steel Bridge Structure 2015-2024 (Kajian Market Growth)
Data Spesifik Tenaga Kerja di Indonesia 2015-2019 (Profil Tenaga Kerja Konstruksi dan TKA Per Negara)
Database Direktori 845 Perusahaan Kendaraan Bermotor di Indonesia
Database Direktori 935 Perusahaan Elektronik di Indonesia
Riset Data Spesifik Kawat Baja Pratekan 2015-2019 (Tren Pertumbuhan Pasar dan Perhitungan HPP)
Riset Spesifik Direktori 74 Perusahaan Tekstil 2019 (Tren Harga Bahan Baku)
Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0)
Laporan Riset Data Industri Minuman Kesehatan (Tren Pertumbuhan dan Profil Market Leader)
Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Spesifik Industri Jasa Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi Lingkungan 2017
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)
Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend)
Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & Usaha Besar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)
Riset Spesifik Market Tren Industri Oli Pelumas 2014-2020 (Tren Pertumbuhan dan Pangsa Pasar)
Data Sebaran Luas Kebun Kelapa Sawit Per Provinsi (Top 20 Provinsi dengan Lahan Sawit Terluas)
Riset Tren Kapasitas Produksi Semen 1974-2020 (Komparasi Strategi Para Pemain dan Tren Harga Klinker)
Data Komprehensif Revolusi Industri 4.0 (Strategi Pengembangan dan Ketenagakerjaan hingga 2025)
Data Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Kelapa Sawit 2010-2025 (Overview Kebijakan Eropa)
Riset Populasi Jumlah Sepeda Motor 1950-2025 (Market Analysis Provinsi Paling Potensial)
Database 1.452 Direktori Perusahaan Tekstil, Garmen, Pakaian, Gloves, Karpet, Jaket, Handuk, Jas, Seragam, dan Lainnya
Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018
Data Komprehensif Industri Perikanan dan Hasil Laut 2012-2017 (Tren Konsumsi Ikan & Peluang Pasar)
Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022)

Sabtu, 21 November 2020

Database Terbaru Ekspansi Produsen Consumer Goods di Kala Pandemi

 

Duniaindustri.com (November 2020) – Induk usaha produsen susu Frisian Flag, yakni FrieslandCampina asal Belanda, berminat untuk menambah investasi di Indonesia sekitar Rp 4,5 triliun pada 2021. Penambahan investasi itu akan dilakukan seiring perubahan iklim usaha di Indonesia yang dinilai makin membaik menyusul reformasi birokrasi yang gencar digalakkan pemerintah.



Komitmen investasi tersebut diperoleh saat kunjungan kerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ), Bahlil Lahadalia ke Amsterdam, Belanda beberapa waktu lalu. Sebelum merealisasikan investasinya di Indonesia, Bahlil meminta perusahaan memenuhi tiga persyaratan yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu melibatkan perusahaan lokal dalam proses konstruksi pabrik baru, melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ) dalam rantai pasok, serta melibatkan pengusaha lokal dalam kegiatan usaha logistik perusahaan.

"Saya berterima kasih atas minat investasi dari FrieslandCampina ini. Kami siap menjemput bola. Kami juga telah sepakat bahwa Friesland akan memenuhi tiga syarat yang telah diajukan oleh Pemerintah Indonesia. Pemerintah juga menawarkan lahan gratis selama lima tahun untuk pendirian pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/11).

Terkait dengan persyaratan yang diajukan pemerintah Indonesia tersebut, CEO FrieslandCampina, Hein Schumacher menyatakan siap menyanggupinya. Di sisi lain pimpinan FrieslandCampina sedunia itu sangat mengapresiasi fasilitas insentif fiskal yang diputuskan dengan sigap oleh Kepala BKPM , baik tax holiday maupun tax allowance.

"Saya tidak menyangka keputusan Kepala BKPM ini sangat cepat. Memang Indonesia sudah banyak berubah, pemerintah telah melakukan reformasi di berbagai bidang. Di tengah pandemi COVID-19, BKPM tetap sigap membantu kami. Saya akan segera sampaikan kesepakatan investasi ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) pada bulan Desember 2020," ujar Schumacher.

Rencananya FrieslandCampina melalui anak usahanya di Indonesia, Frisian Flag Indonesia akan kembali berinvestasi senilai EUR220 juta hingga EUR270 juta atau Rp3,7 triliun hingga Rp4,5 triliun di Indonesia. Perusahaan akan bergerak di bidang usaha industri susu segar, krim, susu kental manis serta turunannya.

Pertemuan dengan FrieslandCampina ini merupakan bagian dari rangkaian agenda pertemuan Kepala BKPM dengan empat Chief Executive Officer (CEO) perusahaan multinasional (MNC) atau korporasi global yang bergerak di berbagai sektor industri di Amsterdam, Belanda.

Royal FrieslandCampina N.V. adalah sebuah koperasi multinasional yang berbasis di Amersfoort, Belanda, memiliki cabang di 36 negara, dan mempekerjakan sekitar 24.000 karyawan. Omset tahunan perusahaan berjumlah EUR11,6 miliar pada tahun 2018. Sedangkan di Indonesia, FrieslandCampina telah hadir selama hampir 100 tahun dan telah menjadi merek susu paling ikonik di Indonesia yang dikenal sebagai Frisian Flag atau Susu Bendera. Perusahaan memiliki dua fasilitas produksi yaitu di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur.

Bukan hanya Frisial Flag, produsen susu olahan lainnya yakni PT Nestle Indonesia juga masih tetap percaya diri untuk menambah investasi di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Nestle siap membenamkan US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,48 triliun untuk menambah kapasitas produksi di negeri ini.

Menteri Perindustrian (Menperin) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan dalam kondisi ekonomi yang dipengaruhi pandemi Covid-19 saat ini, Nestle tetap percaya diri dalam menambah investasinya di Indonesia. “Saya kira keseriusan dari head office Nestle untuk menyetujui penambahan mutual investment 100 juta dolar AS merupakan keputusan yang tepat, bukan hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, tapi juga bagi perkembangan perusahaannya sendiri sebagai salah satu yang terbesar di dunia,” papar Menperin.

Menurut dia, Nestle  merupakan salah satu industri fast moving consumer goods yang saat ini mengoperasikan tiga pabrik, yakni di Karawang (Jawa Barat), Kejayan (Pasuruan, Jawa Timur), dan Panjang (Lampung). Perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 3.568 karyawan serta sekitar 15.000 jiwa yang terkait dengan bisnisnya.

Dia menilai, penambahan investasi dari Nestle merupakan sebuah komitmen yang sangat baik untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri manufaktur nasional.

Presiden Direktur Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar, sangat optimis produk-produk consumer goods masih akan tumbuh positif di Indonesia. “Karena itu, sebagai perusahaan yang memiliki komitmen jangka panjang, Nestle meyakini perlu meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” ujarnya.

Selain itu, Nestle juga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat yang sekaligus berdampak positif bagi keberlangsungan usahanya. Antara lain melalui pembinaan dan kemitraan dengan para peternak sapi di Jawa Timur untuk menghasilkan susu segar sebagai food stock dengan rata -rata per tahun belanja susu segar dari 26 ribu peternak mencapai Rp1,7 triliun.

Program serupa juga dilakukan juga oleh Nestle dengan petani kopi di Tanggamus, Lampung. Perusahaan membeli kopi dari para petani dengan nilai mencapai Rp1 triliun per tahun. Kopi tersebut sebagian besar merupakan bahan baku bagi produk ekspor. Menteri Perindustrian memberikan apresiasi atas program kemitraan yang dilakukan oleh Nestle Indonesia. “Bila digabung, program kemitraan untuk bahan baku susu segar dan kopi mencapai sekitar Rp3 Triliun. Tidak hanya merupakan investasi yang besar, tapi program ini juga betul-betul melibatkan petani dan peternak di seluruh Indonesia,” sebut Menperin.(*/tim redaksi 08 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 212 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 212 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini



Kamis, 19 November 2020

Milenial Motor Penggerak Utama UMKM Indonesia

 

Duniaindustri.com (November 2020) -- Bank Indonesia (BI) optimis generasi milenial Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak UMKM baru (new UMKM) sebagai kekuatan perekonomian Indonesia. Milenial yang mencintai produk dalam negeri menjadi potensi pasar yang besar bagi UMKM Indonesia. Sementara itu, milenial yang memiliki jiwa tangguh dan budaya kewirausahaan yang tinggi menjadi sumber dalam penciptaan wirausaha milenial (millenial-preneur) baru yang unggul menuju pasar global.



Demikian disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam pembukaan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri III UMKM Sahabat, Jumat (20/11) secara virtual. Tema Pameran KKI Seri III merupakan harapan sekaligus optimisme terhadap kiprah pelaku wirausaha milenial untuk turut meningkatkan kesejahteraan bangsa dan perekonomian di masa depan.

Dalam kesempatan acara, Ibu Negara Republik Indonesia, Hj. Iriana Joko Widodo menyampaikan karakteristik generasi milenial yang adaptif terhadap teknologi digital dan memiliki jejaring luas di media sosial menjadi potensi bagi milenial untuk berwirausaha. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan budaya kewirausahaan bagi generasi milenial Indonesia untuk menciptakan produk UMKM Indonesia agar semakin dikenal di mancanegara, yang pada akhirnya turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan bahwa usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Hal itu dibuktikan dengan kontribusi UMKM yang mencapai 60% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 96 persen tenaga kerja dari total 133 juta angkatan kerja.

Luhut menuturkan dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kontribusi terbesar terhadap PDB nasional salah satunya berasal dari subsektor kerajinan tangan (kriya). Namun menurutnya, jumlah yang tersebut masih bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi pasca pandemi Covid-19.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat memegang peranan penting di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, UMKM mampu menjaga kontribusi 60 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) menyerap 96 persen tenaga kerja dari total 133 juta angkatan kerja serta memberikan sumbangsih sebesar 14 persen dari total ekspor.

Untuk memfasilitasi UMKM untuk tumbuh, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan pameran In Store Promotion #PernakPernikUnik Buatan Indonesia. Salah satu peserta yakni Mainan kardus merupakan brand mainan edukasi yang berbahan dasar kardus, besutan dari Uchy Widya.

Uchy Widya sendiri telah menerbitkan buku “Tutorial Mainan Kardus” yang menjadi best seller untuk memacu kreativitas orang tua guna membuat mainan sendiri, sekaligus menjadi sarana membangun kedekatan (bonding) dengan anak. Membuat mainan sendiri (DIY) saat ini menjadi salah satu tren yang mendunia untuk mengasah kreativitas anak, didampingi orang tua.

Mainankardus.com didirikan oleh bunda Uchy, yang pada awalnya atas kesenangan bermain dengan anak sekaligus berkarya dengan membuat mainan dari limbah kardus yang tidak terpakai dan menumpuk dirumah. Tools yang di perlukan pun cenderung sederhana dan biasanya ada di seputar rumah, seperti gunting, lem, cutter dan penggaris.(*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Simak video ini:




Senin, 16 November 2020

Database Terupdate, 21 Kumpulan Data Kelapa Sawit

 

Industri perkebunan kelapa sawit dan turunannya masih menjadi primadona di Indonesia, menyusul peran strategis devisa ekspor serta posisi RI di kancah dunia. Sejak 2018 negeri ini merupakan produsen dan eksportir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. Devisa ekspor dari perkebunan CPO Indonesia mencapai US$ 23 miliar pada 2019. Untuk mengetahui seluk-beluk industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia, duniaindustri.com menghimpun sedikitnya 21 riset dan data industri perkebunan kelapa sawit.



Mari simak ulasannya di bawah ini:
2) Market Outlook Biodiesel 2010-2022 (Trend Produksi dan Kapasitas 38 Produsen Terbesar)
3) Data Sebaran Luas Kebun Kelapa Sawit Per Provinsi (Top 20 Provinsi dengan Lahan Sawit Terluas)
4) Data Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Kelapa Sawit 2010-2025 (Overview Kebijakan Eropa dan Peran Petani)
5) Riset Tren Produksi Kelapa Sawit 2009-2017 (Analisis Pasar Ekspor CPO)
6) Riset Eksklusif dan Data Industri Minyak Goreng Sawit (Tren Persaingan Market Leader)
7) Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017

Berikut ini uraian singkat dari masing-masing data di atas:

1) Market Demand Trend CPO 2007-2022 (Database Eksportir dan Buyers Asing Tujuan Ekspor) ini dirilis minggu kedua November 2020 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan database digital terlengkap di Indonesia. Riset data ini berisi 177 halaman pdf berukuran 4,41 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.

2) Market Outlook Biodiesel 2010-2022 (Trend Produksi dan Kapasitas 38 Produsen Terbesar) ini dirilis minggu kedua Oktober 2020 menampilkan riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, market outlook, dan riset bahan baku biodiesel di Indonesia. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 5,2 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.

Riset data ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pemetaan demografi penduduk Indonesia, mulai dari proyeksi jumlah populasi penduduk di Indonesia pada 2045, usia harapan hidup, komposisi jumlah penduduk di perkotaan dan perdesaan. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia menjadi yang terbesar di Asean. (halaman 5 sampai 8) Di sisi lain juga ditampilkan jumlah dan kepadatan penduduk di Indonesia per wilayah. Serta kontribusi ekonomi per daerah terhadap total produk domestik bruto Indonesia, dengan porsi terbesar masih dipegang Pulau Jawa.

Disusul kemudian proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 sampai 2045 dengan dua skenario (skenario dasar dan skenario tinggi). (halaman 9) Serta, indikator pertumbuhan ekonomi di 2045 serta tahapan menuju ekonomi modern. (halaman 10)

Masuk ke fokus riset data, Market Outlook Biodiesel2010-2022 (Trend Produksi dan Kapasitas 38 Produsen Terbesar) ini mengupas empat fokus utama, yakni 1) tren produksi, volume market demand (penjualan) di pasar lokal, serta ekspor biodiesel 2010-2022 forecast, 2) porsi pemanfaatan bahan baku CPO untuk 5 sektor turunan termasuk biodiesel, 3) kapasitas 38 produsen biodiesel di Indonesia dan profile 6 produsen terbesar, 4) data historis dan rekam jejak pertumbuhan biodiesel serta CPO di Indonesia.

Masuk ke fokus riset pertama, ditampilkan data komparasi volume produksi, penjualan/kebutuhan dalam negeri, dan ekspor periode 2010-2022 pada halaman 12. Data tersebut kemudian diperinci dengan persentase pertumbuhan per tahun untuk produksi, penjualan domestik, dan ekspor biodiesel periode 2010-2022 sehingga memberikan gambaran tren siklus yang terjadi. (halaman 13-14) Tambah spesifik lagi, data pertumbuhan produksi, penjualan domestik, dan ekspor biodiesel ditampilkan dalam grafik garis dilengkapi market analysis untuk menggambarkan tren secara periodikal (halaman 15-20).

Dengan persentase pertumbuhan itu dapat diketahui perubahan proporsi penjualan domestik dan ekspor dari total produksi biodiesel Indonesia. Grafik pie chart lebih jelas menggambarkan perubahan proporsi penjualan domestik dan ekspor biodiesel periode 2010, 2015, dan 2020 forecast pada halaman 21-23, dilanjutkan dengan market analysis pada halaman 24.

Masuk ke fokus riset kedua, proporsi bahan baku berupa minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang digunakan oleh 5 sektor turunan terbesar ditampilkan pada halaman 25-30. Diulas porsi bahan baku CPO untuk industri minyak goreng, deterjen, biodiesel, margarine, dan sektor lainnya (termasuk kosmetik dan farmasi) periode 2010-2022 forecast.

Masuk ke fokus riset ketiga, ditampilkan kapasitas 38 produsen biodiesel di Indonesia beserta profil top 6 produsen terbesar pada halaman 31-40. Juga ditampilkan jumlah kilang, kapasitas kilang, produksi kilang biodiesel, serta utilisasi (pemanfaatan kapasitas terpasang) kilang biodiesel untuk periode 2008-2020 pada halaman 41. Data tersebut diperkuat dengan denah grafis lokasi basis produksi 38 produsen biodiesel di Indonesia, beserta konsentrasi produksi per daerah utama, pada halaman 42 dan 43.

Data-data pendukung seperti arah kebijakan ke depan (mandatori B50), regulasi, serta perkembangan industri sawit modern dan mata rantai industri sawit ditampilkan pada halaman 44 sampai 53. Tak lupa data konsumsi minyak solar/diesel menurut jenisnya dan potensi kebutuhan biodiesel periode 2010-2020 ditampilkan pada halaman 54 dan 55.

Market Outlook Biodiesel 2010-2022 (Trend Produksi danKapasitas 38 Produsen Terbesar) ini berjumlah 56 halaman pdf berukuran 5,2 MB yang mudah didownload dengan teknologi easy digital download. Data spesifik ini berasal dari riset big data duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, asosiasi industri dan perusahaan market leader. Indeks data industri merupakan fitur di duniaindustri.com yang menampilkan 206 data spesifik (per Oktober 2020) sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Sumber: klik di sini

3) Data Sebaran Luas Kebun Kelapa Sawit Per Provinsi (Top 20 Provinsi dengan Lahan Sawit Terluas) ini dirilis minggu ketiga Juni 2018, menampilkan data komprehensif, tren pasar, laporan terbaru, data pemetaan perprovinsi, dan informasi teraktual terkait lahan kelapa sawit beserta produksi dan ekspor komoditas tersebut di Indonesia. Data komprehensif ini dibuat sebagai acuan (benchmark) bagi industriawan yang terkait dengan industri perkebunan kelapa sawit dan turunannya beserta stakeholders lainnya.

Data Sebaran Luas Kebun Kelapa Sawit Per Provinsi (Top 20 Provinsi dengan Lahan Sawit Terluas) ini berisi 35 halaman pdf dengan ukuran file 7 MB. Data komprehensif ini dioleh oleh tim Duniaindustri.com didukung data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, lembaga negara yang kompeten, asosiasi industri, serta data-data pendukung dari sejumlah perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)

4) Data Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Kelapa Sawit 2010-2025 (Overview Kebijakan Eropa dan Peran Petani) ini dirilis pada awal Mei 2018 menampilkan data, analisis, dan outlook industri perkebunan kelapa sawit Indonesia, dari mulai tren produksi, tren ekspor, perkembangan luas lahan, tren produktivitas, mata rantai industri kelapa sawit, dan lainnya. Dalam data kali ini ditampilkan juga overview kebijakan ataupun pandangan Eropa yang menjadi salah satu pasar utama.

Data Produksi, Konsumsi, dan Ekspor Kelapa Sawit 2010-2025 (Overview Kebijakan Eropa dan Peran Petani) ini berisi sebanyak 48 halaman berukuran 10,3 MB, berasal dari berbagai  sumber antara lain regulator di Indonesia, BPS, BKPM, kementerian terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian), serta asosiasi industri, seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Komisi Uni Eropa, FAO, diolah duniaindustri.com. Data ini disajikan 95% dalam bahasa Inggris dan hanya 5% dalam bahasa Indonesia.

Indeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

5) Riset Tren Produksi Kelapa Sawit 2009-2017 (Analisis Pasar Ekspor CPO) ini dirilis pada awal Januari 2017 menampilkan data, analisis, dan outlook industri perkebunan kelapa sawit Indonesia, dari mulai tren produksi, tren ekspor, perkembangan luas lahan, tren produktivitas, mata rantai industri kelapa sawit, dan lainnya.

Riset Tren Produksi Kelapa Sawit 2009-2017 (Analisis Pasar Ekspor CPO) sebanyak 54 halaman ini berasal dari berbagai sumber antara lain regulator di Indonesia, BPS, BKPM, kementerian terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian), serta asosiasi industri, seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), serta perusahaan China, diolah duniaindustri.comIndeks database industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


6) Riset Eksklusif dan Data Industri Minyak Goreng Sawit 2005-2015 ini menampilkan riset eksklusif, data, analisis, dan outlook industri minyak goreng sawit di Indonesia, dari mulai tren produksi, tren investasi, peningkatan kapasitas produksi, para pemain besar, persebaran lokasi pabrik, tren market leader (pemimpin pasar berdasarkan merek dan berdasarkan kapasitas produksi), serta berbagai informasi lain seperti regulasi dan target 2030.

Di halaman 7 dipaparkan dalam chart tentang peta penyebaran pabrik minyak goreng di Indonesia. Sumatera Utara menjadi daerah dengan populasi pabrik minyak goreng terbesar di Indonesia, mencakup 30,46% dari total jumlah pabrik minyak goreng di negeri ini. Disusul Riau dengan 24,83%.

Pada halaman 8, dipaparkan tren produksi minyak sawit goreng yang tumbuh 80% dari 2011 ke 2014. Data tersebut dilengkapi dengan tren investasi, tren pertumbuhan produksi, konsumsi, serta ekspor minyak goreng sawit periode 2011-2017 (estimasi) pada halaman (9-10).

Duniaindustri.com membuat riset eksklusifterkait pangsa pasar produsen minyak goreng sawit berdasarkan kapasitas terpasang untuk periode 2013 dan 2015, lengkap dengan masing-masing kapasitas 5 pemain terbesar (halaman 11-13). Sementara pada halaman 14-15, duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait tren perubahan pangsa pasar merek minyak goreng periode 2005-2015.(*)

7) Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017 ini menampilkan data, analisis, dan outlook industri oleokimia (fatty acid, fatty alcohol, minyak goreng) serta biodiesel di Indonesia, dari mulai tren produksi, tren investasi, peningkatan kapasitas produksi, para pemain besar, persebaran lokasi pabrik, tren ekspor, impor, serapan tenaga kerja, serta berbagai informasi lain seperti regulasi dan target  2030.

Riset ini dimulai dengan tren kenaikan kapasitas produksi yang signifikan pada empat industri, yakni refinery (fraksionasi) atau minyak goreng, fatty acid, fatty alcohol, dan methyl ester (biodiesel). (halaman 2)

Pada 2014 dan 2015 terjadi peningkatan investasi yang signifikan di industri oleokimia dan biodiesel hingga Rp 24 triliun yang mendorong kapasitas produksi nasional tumbuh rata-rata 55% (minyak goreng 80%, fatty acid 47%, fatty alcohol 85%, dan methyl ester atau biodiesel 66%). Duniaindustri.com secara eksklusif membuat riset tren produksi stearic acid, glycerine, fatty acid, dan fatty alcohol dari 1995-2016. (halaman 3)

Data tersebut kemudian dianalisis lebih mendalam pada halaman 4. Demikian juga pada halaman 5 dibuat riset khusus terkait tren produksi biodiesel di Indonesia periode 2011-2016.

Untuk memperkuat riset tersebut, duniaindustri.com menampilkan persebaran kapasitas produksi industri oleokimia di Indonesia, terutama untuk produksi fatty acid, fatty alcohol, dan produk akhir. Fokus persebaran industri oleokimia didominasi di Sumatera Utara. Total kapasitas industri oleokimia di Indonesia mencapai 1,599 juta ton per tahun. Terdapat 9 pemain besar di antaranya PT Musim Mas  dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun, PT Ecogreen 419 ribu ton per tahun, PT Wilmar Nabati Indonesia 132 ribu ton per tahun, lengkap dengan peta lokasi masing-masing pabrik perusahaan tersebut.(*)

7) Data Outlook Industri Oleokimia dan Biodiesel 2015-2016 ini menampilkan persebaran kapasitas produksi industri oleokimia di Indonesia, terutama untuk produksi fatty acid, fatty alcohol, dan produk akhir. Fokus persebaran industri oleokimia didominasi di Sumatera Utara. Total kapasitas industri oleokimia di Indonesia mencapai 1,599 juta ton per tahun. Terdapat 9 pemain besar di antaranya PT Musim Mas  dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun, PT Ecogreen 419 ribu ton per tahun, PT Wilmar Nabati Indonesia 132 ribu ton per tahun, lengkap dengan peta lokasi masing-masing pabrik perusahaan tersebut.

Data ini juga menjabarkan peta persebaran industri biodiesel Indonesia periode 2014-2016. Pada 2014, total kapasitas industri biodiesel di Indonesia mencapai 4,99 juta ton atau setara 5,67 juta kiloliter, dengan perincian Riau dan Kepri 2,61 juta ton, Jawa Bagian Timur 1,57 juta ton, Jawa Bagian Barat 364 ribu ton, dan daerah lain-lain 233 ribu ton. Terdapat 17 pemain skala besar di antaranya PT Wilmar Bioenergy Indonesia di Riau dengan kapasitas 1,3 juta ton per tahun, PT Musim Mas di Medan dengan kapasitas 235 ribu ton per tahun, PT Eterindo Whanatama Gresik dengan kapasitas 80 ribu ton per tahun, PT Wilmar Nabati Indonesia di Gresik (1,3 juta ton per tahun), PT Sumi Asih Oleochem di Bekasi (100 ribu ton  per tahun), PT Darmex Biofuels di Cikarang (150 ribu ton per tahun), dan lainnya, lengkap dengan peta lokasi masing-masing pabrik.

Pada 2015, terjadi penambahan kapasitas biodiesel sebesar 2,32 juta ton per tahun sehingga total kapasitas nasional naik menjadi 7,32 juta ton. Terdapat 11 pemain skala besar yang melakukan penambahan kapasitas pada 2015 antara lain PT Oleokimia Sejahtera Mas di Dumai dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun, PT Darmex Biofuels di Dumai sebesar 410.500 ribu ton per tahun, PT Indo Biofuels Energy di Kalbar (100 ribu ton/tahun), PT Permata Hijau Palm Oleo di Medan (140 ribu ton/tahun), PT Nusa Energy di Kaltim (100 ribu ton/tahun), PT Bits Energy di Kaltim (100 ribu ton/tahun), PT Multi Biofuel Indonesia di Sulut (160 ribu ton/tahun). (*)

8) Outlook Industri CPO 2016 menampilkan proyeksi produksi CPO Indonesia sebagai produsen terbesar di dunia pada 2016. Produksi CPO Indonesia pada 2016 diestimasi mencapai 35 juta ton, tumbuh 9,3% dibanding proyeksi tahun ini 32 juta ton, menurut data United State Department of Agriculture (USDA). Kenaikan tersebut akan mendorong peningkatan produksi CPO global sebesar 5,96% menjadi 65,1 juta ton pada 2016 dibanding proyeksi tahun ini 61,44 juta ton.

Dengan demikian, produksi CPO Indonesia tahun depan diperkirakan menyumbang 53,7% dari total produksi CPO global. Sementara Malaysia, produsen CPO terbesar kedua setelah Indonesia, diperkirakan memproduksi CPO sebanyak 21 juta ton pada 2016, dengan kontribusi 32,25% terhadap pasar global.

Selain itu, ditampilkan data proyeksi harga CPO dunia pada 2016, pengaruh El-Nino dan sentimen program biodiesel. Serta, dampaknya terhadap perkembangan ekspor dan tren permintaan global.

Juga ditampilkan cakupan lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dengan komposisi provinsi terbesar berdasarkan kebun sawit. Luas lahan kebun kelapa sawit di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 11,4 juta hektare, dengan komposisi 5,9 juta hektare lahan swasta, 4,7 juta hektare lahan rakyat, dan 0,8 juta hektare lahan BUMN.

Di sisi lain, ditampilkan juga tren investasi di sektor hulu dan sektor hilir industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia dalam lima tahun terakhir, insentif investasi yang disiapkan pemerintah, serta proyeksi tren ke depan. Tidak ketinggalan, dipaparkan kawasan industri khusus industri kelapa sawit yang sedang dibangun pemerintah, target 2030, dan tren mata rantai industri sawit modern.

Data sebanyak 21 halaman ini berasal dari berbagai sumber antara lain regulator di Indonesia, BPS, BKPM, kementerian terkait, serta asosiasi industri, diolah duniaindustri.com.(*)

9) Data Investasi, Insentif, serta Kawasan Ekonomi Khusus Perkebunan Sawit 2010-2015 ini menampilkan realisasi investasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia 2010-2015, baik PMA maupun PMDN, tren yang terjadi, serta dampaknya terhadap produksi CPO nasional. Selain itu, dijabarkan insentif dan posisi investasi perkebunan sawit dalam prioritas pemerintah.

Rata-rata pertumbuhan realisasi PMA industri minyak sawit dalam 5 (lima) tahun terakhir sebesar 140%, sedangkan perkebunan kelapa sawit sebesar 15%. Rata-rata pertumbuhan realisasi PMDN industri minyak sawit dalam 5 (lima) tahun terakhir sebesar 145%, sedangkan perkebunan kelapa sawit sebesar 1,3%.

Untuk menopang pertumbuhan investasi, pemerintah akan membangun 8 kawasan ekonomi khusus di industri pengolahan kelapa sawit. Delapan KEK itu tersebut di Maloy Batuta (557,34 hektare), Palu, Bitung, Morotai, Sei Mangkei, Tanjung Lesung, dan Mandalika. Serta diulas bagaimana upaya pemerintah untuk menyederhanakan perizinan di sektor perkebunan kelapa sawit.

Data berjumlah 12 halaman ini berguna bagi investor, pemodal kelapa sawit, marketing, peneliti dan periset, akademisi, praktisi, dan regulator. Data ini berasal dari asosiasi industri, BKPM, BPS, dan diolah duniaindustri.com. (*)

10) Data Luas Lahan Sawit, Produksi, serta Ekspor CPO 2009-2015 ini menampilkan luas lahan perkebunan sawit tahun 2014 sebesar 10,9 juta hektare. Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan merupakan provinsi dengan lahan sawit terluas. Sekitar 51,6% dari 10,9 juta hektar lahan sawit di Indonesia dimiliki oleh perusahaan perkebunan swasta (besar), dan 41.5% dimiliki oleh perkebunan rakyat.

Produktivitas CPO perkebunan rakyat dan BUMN menunjukkan tren penurunan dari tahun 2009-2014, sementara perusahaan perkebunan swasta justru meningkat. Produktivitas CPO perkebunan rakyat juga 20% lebih rendah dibandingkan perusahaan swasta.

Produktivitas CPO rakyat pada tahun 2014 hanya sebesar 2,3 ton/ha, atau 20% di bawah produktivitas CPO perusahaan perkebunan swasta. Dengan asumsi harga CPO sebesar US$ 550/ton, peningkatan produktivitas CPO rakyat dari 2,3 ton/ha menjadi 2,9 ton/ha akan memberikan tambahan kesejahteraan sebesar US$ 1 milyar kepada seluruh petani.

Selain itu, data ini menampilkan kondisi perekonomian Indonesia 2015, mata utang rupiah yang melemah terhadap dolar AS, posisi utang luar negeri Indonesia, perbedaan krisis ekonomi 1997 dengan kondisi saat ini. Data ini diperoleh dari sumber terkemuka, regulator, BPS, diolah duniaindustri.com. (*)

11) Data Hilirisasi Industri Sawit, dari Regulasi hingga Persebaran Investasi ini menampilkan luas area kebun sawit di Indonesia 2011-2015, produksi CPO nasional 2011-2015, serta produktivitas kebun rakyat. Selain itu, ditampilkan juga pohon industri pengolahan CPO, baik yang sudah diproduksi di Indonesia maupun belum diproduksi. Juga dipaparkan peningkatan nilai tambah dari CPO, CPKO, minyak goreng, margarine, biodiesel FAME, confectionaries, fatty acid, fatty alcohol, surfaktan, kosmetik. Serta dijelaskan skema pemberian insentif investasi di sektor ini, seperti tax allowance, tax holiday, pembebasan bea masuk mesin, restrukturisasi bea keluar, dan lainnya. Dampak dari program hilirisasi; ragam Produk Hilir pada Tahun 2011 hanya 54 Jenis, berkembang menjadi 149 jenis pada awal tahun 2014 dan diperkirakan meningkat menjadi 169 jenis pada Tahun 2015. Juga ditampilkan persebaran investasi di industri oleokimia (masing-masing perusahaan dan kapasitasnya), industri biodiesel, serta proyeksi tambahan kapasitas biodiesel hingga 2015.

Sebaran investasi industri oleokimia antara lain PT Musim Mas, PT Soci Mas, PT Domba Mas, PT Flora Sawita, PT Sumi Asih, PT Ecogreen, PT Wilmar Nabati. Sementara sebaran investasi industri biodiesel antara lain PT Darmex Biofuels, PT Nusa Energy, PT Indo Biofuels Energy, PT Bits Energy, PT Multi Biofuels, PT Permata Hijau Palm Oleo, PT Oleokimia Sejahtera Mas, dan PT Wilmar Bioenergy Indonesia. Data berjumlah 18 halaman ini berasal dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia, Asosiasi Produsen Oleokimia, Gapki serta sejumlah produsen CPO terbesar di Indonesia. (*)

12) Data Perkebunan Sawit dan Produsen Hilir Terbesar Dunia ini menampilkan sejak 2012 Indonesia menjadi produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar dunia dan ditargetkan pada 2030 Indonesia menjadi produsen terbesar dunia untuk oleofood, bio-oleokimia, bio-energi, bio-lubricant, bio-surfactant, bio-detergent. Juga, ditampilkan tren data produksi CPO Indonesia sejak 1980-2012/2013, dengan dukungan jumlah perusahaan perkebunan sawit mencapai 1.320 perusahaan, 74 industri minyak goreng, 46 industri margarin shortening, 44 industri detergen dan sabun, 37 industri oleokimia, dan 20 industri biodiesel. Dengan devisa ekspor yang besar mencapai US$ 21,3 miliar pada 2012, penerimaan negara dari bea keluar juga terus meningkat menjadi Rp 79,4 triliun di 2012. Pangsa pasar CPO Indonesia di dunia juga terus naik dari 22% pada 1990, menjadi 30% pada 2000, dan 48% pada 2010. Selain itu, dipaparkan data perbandingan produktivitas minyak nabati di dunia dengan keunggulan CPO sebesar 4,27 ton/hektare. Data sebanyak 38 halaman ini berasal dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan diolah duniaindustri.com. (*)

13) Data Outlook Pasar Minyak Nabati China ini menampilkan impor soybean China terus meningkat dari 10.000 ribu ton pada 1996 menjadi 65.000 ribu ton pada 2013/2014. China mulai defisit soybean sejak 2003 karena produksi domestiknya tidak mencukupi kebutuhan. Impor soybean China terus meningkat seperti kereta yang sulit berhenti. Juga ditampilkan komposisi impor soybean China yang dilakukan BUMN, swasta, dan perusahaan multinasional. Selain itu, dipaparkan impor palm oil China dari sejumlah negara, terutama Indonesia. Impor China untuk komoditas olein, stearin, dan PKO asal Indonesia masing-masing sebesar 63%, 47%, dan 30%. Juga ditunjukkan tren impor bulanan China untuk komoditas olein periode 2008-2013. Jumlah impor palm oil China pada 2011/2012 mencapai 5.859 ribu ton, naik menjadi 6.589 ribu ton pada 2012/2013, dan diprediksi naik lagi menjadi 6.600 ribu ton pada 2013/2014. Data sebanyak 25 halaman ini berasal dari makalah Jeffery (Jianfei) XU, Dongling Grain & Oil Co Ltd dan diolah duniaindustri.com. (*)

14) Data Perubahan Iklim Terkait Sektor Perkebunan di Indonesia ini menampilkan teori perubahan iklim (climate change) termasuk peningkatan emisi karbon di Indonesia, yang salah satunya disebabkan deforestasi sekitar 13 juta hektare per tahun. Meski demikian, sektor perkebunan di Indonesia mampu menghasilkan biodiesel sebagai salah satu alternatif bahan bakar yang dapat diperbaharui. Data sebanyak 56 halaman ini berasal dari makalah Dr. Edvin Aldrian APU, Director of the Center for Climate Change and Air Quality Meteorology Climatology and Geophysics Agency (BMKG) IPCC Working Group 1 AR 5 Lead Author dan diolah duniaindustri.com. (*)

15) Data Strategi Pengembangan Sawit dan Batubara di Indonesia ini menampilkan strategi pengembangan dua komoditas utama Indonesia, yakni kelapa sawit dan batubara, dikaitkan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Di antaranya ditampilkan tulang punggung pengembangan industri minyak sawit mentah (CPO) di empat daerah, yakni Sei Mangkei, Dumai, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Pengembangan industri hilir CPO di Sei Mankei karena PT Unilever Indonesia dan Ferrostaal telah berinvestasi US$ 1 miliar. Sedangkan pengembangan industri batubara diarahkan ke Sumatera Selatan yang menyimpan 39% dari cadangan batubara nasional, sekitar 18,13 miliar ton. Selain itu, ditampilkan 56 proyek MP3EI senilai US$ 29 miliar yang diperinci per proyek, skema pendanaan, dan kaitannya dengan program pemerintah. Data yang terdiri atas 21 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) dan diolah duniaindustri.com. (*)

16) Data Tren Harga dan Produksi Minyak Nabati Utama ini menampilkan tren harga dari minyak nabati utama (sawit, soybean, dan lainnya) periode 2008-2013. Selain itu ditampilkan data tujuan ekspor CPO Indonesia ke dunia, antara lain India 47%, Malaysia 14%, dan lainnya. Juga dibahas kendala dan tantangan industri CPO di Indonesia serta perbandingan dengan soybean, meliputi impor soybean Indonesia, harga soybean, produksi soybean dunia. Data yang terdiri atas 20 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh lembaga riset, dan praktisi pertanian. (*)

17) Data Keseimbangan Pasokan-Kebutuhan Sawit dan Dampaknya ke Harga ini menampilkan perbandingan produksi dan ekspor CPO di Indonesia 2008-2018. Selain itu, outlook produksi minyak mentah Indonesia 2009-2020 yang menampilkan potensi penurunan produksi, sementara kebutuhan naik 4%-5% per tahun. Di 2020, impor minyak mentah Indonesia bisa mencapai 1 juta barel per hari. Karena itu, Indonesia harus mendiversifikasi produksi energi. Bagaimana caranya? Produksi biodiesel mesti ditambah. Juga ditampilkan data skenario pengubahan minyak mentah ke biodiesel. Data ini juga menggambarkan skenario untuk memproduksi 100 ribu barel minyak mentah diperlukan 5,25 juta ton CPO per tahun atau 5,8 juta kiloliter biodiesel dari 1 juta hektare lahan dan 1,57 juta pekerja. Data yang terdiri atas 18 halaman microsoft powerpoint ini dibuat oleh pelaku usaha dan produsen biodiesel dan diolah duniaindustri.com. (*)

18) Data Komprehensif Industri Biofuels dan Produk Hilir CPO ini menampilkan perbandingan populasi, PDB per kapita, konsumsi minyak, di Indonesia, AS, China, Eropa, dan Rusia. Selain itu, dijabarkan 100 produk turunan CPO serta kapasitas produksi pengolahan, fractionation, dan modifikasi produk turunan CPO sejak 2011-2013. Ditampilkan juga kapasitas produksi oleokimia (fatty alcohol dan fatty acid) periode 2004-201, kapasitas produksi biodiesel 2006-2013, proyeksi investasi hingga US$ 2,7 miliar, regulasi mandatori biodiesel. Ekspor CPO juga ditampilkan secara mendetail, dari mulai ekspor CPO, ekspor biodiesel, serta komparasinya dengan kebutuhan domestik periode 2009-2013. Data yang terdiri atas 20 halaman ini dibuat oleh Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) dan diolah duniaindustri.com. (*)

19) Data Peranan Industri Sawit sebagai Penghasil Devisa Ekspor ini menampilkan peranan industri minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam struktur ekspor nasional, seiring terjadinya defisit neraca perdagangan yang melemahkan rupiah terhadap dolar AS. Data yang berisi 9 halaman ini dilengkapi tabel dan grafis perkembangan nilai ekspor dan volume ekspor CPO serta produk turunannya dalam sepuluh tahun terakhir. Data ini berasal dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), BPS, dan Bank Indonesia. (*)

20) Data Volume dan Nilai Ekspor CPO, Tarif Bea Keluar, HPE ini berisi tren volume dan nilai ekspor CPO dan produk turunannya, tarif bea keluar, harga patokan ekspor, harga Rotterdam per bulan selama dua tahun terakhir. (*)

Sumber: di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 212 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya: