Rabu, 26 September 2018

Ekspansi Lahan Sawit Terhambat Regulasi Moratorium

Akhirnya pemerintah menerbitkan regulasi moratorium izin pembukaan lahan baru untuk kelapa sawit dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit. Regulasi yang sekaligus menjadi ajang evaluasi izin kebun sawit itu ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 19 September 2018.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika membenarkan bahwa inpres itu sudah diterbitkan. Selanjutnya, inpres yang berlaku selama 3 tahun sejak diterbitkan itu menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi izin kebun sawit yang masuk dalam kawasan hutan. Sementara Menteri Pertanian mendapat tugas menyusun dan memverifikasi data dan peta Izin Usaha Perkebunan (IUP) kelapa sawit sekaligus Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Dan Menteri Agraria dan Tata Ruang bertugas untuk mengevaluasi Hak Guna Usaha (HGU) kebun-kebun kelapa sawit.

Selama proses identifikasi dan evaluasi ini, pelepasan atau tukar-menukar kawasan hutan untuk kebun sawit ditunda. Semua upaya di atas dilakukan di bawah Menteri Koordinator Perekonomian.

Moratorium izin perkebunan kelapa sawit merupakan janji Presiden Joko Widodo yang diucapkan saat peringatan Hari Hutan Internasional di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 14 April 2016. Dengan mengerem ekspansi lahan, pelaku usaha kelapa sawit diharapkan dapat fokus menggenjot produktivitas.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui rencana penerbitan inpres itu sejak April 2016. Menurut Menteri Siti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan konsentrasi di hilir, menjaga sawit petani dan meningkatkan produktivitasnya.

“Karena produktivitas sawit petani dengan dunia usaha jauh bedanya. Yang satu, tidak sampai dua ton, yang satu sudah 7 ton lebih. Jadi inpresnya, kaitkan ke soal perizinan kebun sawit. Kedua, hilirisasi, ketiga, replanting, konsentrasikan ke rakyat. Sekarang sebenarnya semuanya sedang berjalan,” tutur Menteri Siti.

Saat ini ada sekitar 4 juta lahan sawit milik rakyat yang produktivitasnya rendah. Karena itu, kata Menteri Siti, pemerintah fokus untuk membenahinya.

“Jadi, pas mulai inpres keluar, tidak ada izin baru. Walaupun selama dua tahun ini kita terus evaluasi. Yang dievaluasi itu sebetulnya seluruh proses perizinan yang sedang berjalan. Kalau yang sudah keluar izinnya, apanya yang dievaluasi. Kalau sudah keluar izin, berarti sudah berizin namanya. Dalam hal ini, kaitannya dengan izin dengan hutan,” paparnya.

Menteri Siti menjelaskan, untuk izin kehutanan memang ada beberapa kategori. Ada yang memang sudah lama diusulkan, kelengkapannya sudah ada tapi belum sempat berproses. Merespons regulasi baru itu, Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nur Hidayati menyatakan moratorium konversi hutan dan lahan tidak akan berdampak pada aspek ekonomi. Menurut dia, pemerintah cukup menggunakan lahan dan hutan yang ada sekarang ini.

Dia menilai sekarang lahan sawit yang eksisting itu sudah banyak. Dengan kebun yang ada saat ini sudah cukup sebenarnya, untuk apa ditambah lagi. Luas perkebunan dari yang sudah ada sekarang menurut Kementerian Pertanian berkisar 11 juta sampai 12 juta hektare, tapi yang baru ditanam sekitar 7 hektare.

Namun, menurut Nur, pemerintah tidak cukup dengan hanya melakukan moratorium pada pemberian izin baru untuk industri di hutan dan lahan. Konversi, yakni perubahan hutan ke perkebunan monokultur atau pertambangan juga harus dimoratorium.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:


Outlook Database Industri Beton Pracetak

Akhirnya pemerintah menerbitkan regulasi moratorium izin pembukaan lahan baru untuk kelapa sawit dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8/2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit Serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit. Regulasi yang sekaligus menjadi ajang evaluasi izin kebun sawit itu ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 19 September 2018.

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika membenarkan bahwa inpres itu sudah diterbitkan. Selanjutnya, inpres yang berlaku selama 3 tahun sejak diterbitkan itu menginstruksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi izin kebun sawit yang masuk dalam kawasan hutan. Sementara Menteri Pertanian mendapat tugas menyusun dan memverifikasi data dan peta Izin Usaha Perkebunan (IUP) kelapa sawit sekaligus Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan Kelapa Sawit. Dan Menteri Agraria dan Tata Ruang bertugas untuk mengevaluasi Hak Guna Usaha (HGU) kebun-kebun kelapa sawit.

Selama proses identifikasi dan evaluasi ini, pelepasan atau tukar-menukar kawasan hutan untuk kebun sawit ditunda. Semua upaya di atas dilakukan di bawah Menteri Koordinator Perekonomian.

Moratorium izin perkebunan kelapa sawit merupakan janji Presiden Joko Widodo yang diucapkan saat peringatan Hari Hutan Internasional di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, Jakarta, pada 14 April 2016. Dengan mengerem ekspansi lahan, pelaku usaha kelapa sawit diharapkan dapat fokus menggenjot produktivitas.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengakui rencana penerbitan inpres itu sejak April 2016. Menurut Menteri Siti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan konsentrasi di hilir, menjaga sawit petani dan meningkatkan produktivitasnya.

“Karena produktivitas sawit petani dengan dunia usaha jauh bedanya. Yang satu, tidak sampai dua ton, yang satu sudah 7 ton lebih. Jadi inpresnya, kaitkan ke soal perizinan kebun sawit. Kedua, hilirisasi, ketiga, replanting, konsentrasikan ke rakyat. Sekarang sebenarnya semuanya sedang berjalan,” tutur Menteri Siti.

Saat ini ada sekitar 4 juta lahan sawit milik rakyat yang produktivitasnya rendah. Karena itu, kata Menteri Siti, pemerintah fokus untuk membenahinya.

“Jadi, pas mulai inpres keluar, tidak ada izin baru. Walaupun selama dua tahun ini kita terus evaluasi. Yang dievaluasi itu sebetulnya seluruh proses perizinan yang sedang berjalan. Kalau yang sudah keluar izinnya, apanya yang dievaluasi. Kalau sudah keluar izin, berarti sudah berizin namanya. Dalam hal ini, kaitannya dengan izin dengan hutan,” paparnya.

Menteri Siti menjelaskan, untuk izin kehutanan memang ada beberapa kategori. Ada yang memang sudah lama diusulkan, kelengkapannya sudah ada tapi belum sempat berproses. Merespons regulasi baru itu, Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nur Hidayati menyatakan moratorium konversi hutan dan lahan tidak akan berdampak pada aspek ekonomi. Menurut dia, pemerintah cukup menggunakan lahan dan hutan yang ada sekarang ini.

Dia menilai sekarang lahan sawit yang eksisting itu sudah banyak. Dengan kebun yang ada saat ini sudah cukup sebenarnya, untuk apa ditambah lagi. Luas perkebunan dari yang sudah ada sekarang menurut Kementerian Pertanian berkisar 11 juta sampai 12 juta hektare, tapi yang baru ditanam sekitar 7 hektare.

Namun, menurut Nur, pemerintah tidak cukup dengan hanya melakukan moratorium pada pemberian izin baru untuk industri di hutan dan lahan. Konversi, yakni perubahan hutan ke perkebunan monokultur atau pertambangan juga harus dimoratorium.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:


Market Database Outlook Industri Beton Precast 2019

Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) ini dirilis pada minggu ketiga Januari 2018 menampilkan riset independen, data komprehensif, analisis dan ulasan, serta tren pertumbuhan volume pasar dan pangsa pasar perusahaan beton pracetak di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari tren pertumbuhan pasar industri beton pracetak secara nilai (market value) dan secara volume (market size), profil top 5 produsen, pangsa pasar, tren peningkatan kapasitas, hingga ke analisis katalis utama pendorong pertumbuhan dalam rentang waktu yang panjang.

Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dilanjutkan dengan analisis percepatan proyek infrastruktur yang menjadi salah satu katalis utama pendorong kebutuhan beton pracetak (halaman 5-11), meliputi grafis dan tabel rencana pembangunan jalan tol 2015-2019.

Pada halaman 12-14, tim Duniaindustri.com membuat kajian independen terkait tren pertumbuhan dan proyeksi pasar beton pracetak periode 2008-2022. Metode yang digunakan antara lain analisis sensitivitas percepatan anggaran infrastruktur terhadap kebutuhan beton pracetak, proyeksi eksponensial, dan proyeksi linear.


Dengan metode yang cukup komprehensif itu, ditampilkan pertumbuhan pasar secara nilai (market value) dan volume (market size) industri beton pracetak dengan rentang waktu 2008 hingga 2020 pada halaman 15 hingga halaman 17. Dari data yang disajikan dalam tabel yang menarik dapat dilihat persentase pertumbuhan pada periode tersebut. Data tersebut juga diperkuat oleh tren pertumbuhan dua market leader yang menjadi benchmarking (halaman 18-19), sehingga memberikan gambaran lebih riil.

Pembahasan dilanjutkan dengan profil industri beton pracetak secara nasional pada halaman 20. Dan profil lima market leader industri beton pracetak disajikan secara khusus pada halaman 21-25, meliputi tren ekspansi kapasitas, persentase pertumbuhan, lokasi pabrik, kinerja keuangan, hingga produk unggulan perusahaan.

Berlanjut ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 26 hingga halaman 31 ditampilkan dalam grafis dan tabel perkembangan pangsa pasar market leader industri beton pracetak berdasarkan kapasitas dan berdasarkan penjualan. Pada halaman 26-30, ditampilkan pangsa pasar market leader beton pracetak berdasarkan kapasitas produksi pada periode 2014-2017. Sementara pada halaman 31, ditampilkan pangsa pasar market leader beton pracetak berdasarkan nilai penjualan tahun 2016.

Definisi umum beton pracetak dan komposisi bahan baku produksi dipaparkan pada halaman 32-35. Tujuannya untuk memberikan insight lebih mendalam terkait produksi beton pracetak hingga jenis bahan aditif yang biasa digunakan.


Pada halaman 36 hingga halaman 79 disajikan bahan market intelligence dari kinerja seluruh aspek dari dua market leader di industri beton pracetak. Pembahasan dalam bagian ini dilakukan secara spesifik dan mendalam meliputi lokasi pabrik beserta kapasitasnya, komposisi penjualan, tren produksi per pabrik periode 2013-2016, pergerakan kontrak yang diperoleh dari sisi nilai dan periode, produk unggulan, profil pelanggan (top 10 buyers), hingga rasio keuangan teraktual.

Data dan Outlook Industri Beton Pracetak (Riset Tren Pasar 2008-2022) sebanyak 79 halaman dan berukuran 11 MB ini berasal dari riset eksklusif duniaindustri.com, didukung data penunjang dari BPS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan sejumlah perusahaan beton pracetak di Indonesia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)

Sumber: klik di sini

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini


Rabu, 19 September 2018

Daftar Request Database Spesifik dari Puluhan User

Seiring makin ketatnya persaingan pasar untuk seluruh produk industri, kebutuhan data spesifik sebagai acuan strategi guna memenangi pasar makin berkembang. Hal itu ditunjukkan oleh meningkatnya permintaan (request) data spesifik. Duniaindustri.com sebagai startup layanan big data (riset pasar dan perusahaan analisis) di Indonesia berupaya menjawab tantangan tersebut dengan memperbarui metode, mencari pendekatan baru, mensimulasikan model skenario terkini, mengkalkulasikan teori-teori komprehensif, guna menghadirkan hasil riset data spesifik yang lebih riil, sesuai trend pasar, dan paling penting terjangkau bagi semua kalangan.

Perkembangan tersebut terlihat dari pertumbuhan jumlah database riset data spesifik yang telah ready di Duniaindustri.com, melonjak signifikan sebesar 30% dari 121 database riset pada akhir tahun lalu menjadi 160 database riset pada September 2018. Hal ini dipicu makin meluasnya kebutuhan riset data spesifik guna mendukung pertumbuhan bisnis di sektor industri tertentu.

Duniaindustri.com menyediakan indeks data industri yang bisa didownload user untuk memberikan gambaran atau acuan perkembangan sektor industri tertentu. Duniaindustri.com telah menangani puluhan proyek data hingga riset persaingan pasar dari perusahaan kecil, menengah, besar di Indonesia, terutama dari Jakarta, Bogor, Cikarang, Bandung, Yogya, Sidoarjo, Surabaya, Palu, Bali, Medan, dan daerah lainnya, bahkan dari China dan India.

Salah satu fitur andalan Duniaindustri.com adalah Datapedia marketplace (jual-beli data) yang merupakan fitur unggulan dari duniaindustri.com yang dapat menghubungkan korporasi ataupun perseorangan (user) yang membutuhkan data, database, ulasan, laporan, analisis, riset, bahkan dokumen penting dengan siapa pun yang memiliki data bernilai. Data dalam fitur ini dapat beragam mulai dari data marketing, data produksi, data penjualan, tren pasar, pangsa pasar, ekspor-impor, utilisasi, hingga kontak perusahaan (foreign buyers), hingga dokumen berharga, dan lainnya.

Data, analisis, riset tersebut dapat terkait seluruh sektor industri di Indonesia, dari industri keuangan seperti perbankan, multifinance, asuransi, reksadana, pasar modal, industri infrastruktur dan konstruksi, industri transportasi darat-udara-laut, industri pertanian (beras, jagung, gandum, sagu, dan lainnya), industri perkebunan (kelapa sawit, teh, kopi, kakao, tebu, tembakau, karet, dan lainnya), industri kehutanan, industri manufaktur (agro, tekstil, baja, petrokimia, makanan dan minuman, rokok, barang konsumsi, otomotif, elektronik, alas kaki, alat berat, perkapalan, pulp dan kertas, dan lainnya), industri ritel dan perdagangan, industri pertahanan, industri maritim, kelautan, dan perikanan, industri teknologi dan informasi, industri pariwisata, industri perhotelan, industri properti, industri sumber daya mineral (batubara, nikel, timah, emas, bauksit, uranium, dan lainnya), serta sektor industri lainnya.

Listing Datapedia Marketplace
Pemilik data:

1. Yuliab memiliki data produksi dan direktori industri tekstil (hulu-antara-hilir) terbaru, harga yang ditawarkan negotiable.

2. Eka memiliki data ekspansi pemain baru di industri semen, harga yang ditawarkan Rp 3.000.000,- (nego)

3. Mr x memiliki data breakdown ekspor, info lengkap eksportir, voume dan harga, per HS number update per bulan

4. Ms Y punya database distributor grosir minuman se-Jawa-Bali, lengkap dengan nomor handphone dan alamat dari sumber database internal. Harga yang ditawarkan Rp 5 juta.


Request User:

1. Rona, pegawai perusahaan di Jakarta, membutuhkan data penjualan rokok, nama dan kapasitas perusahaan rokok di Indonesia, bujet yang disediakan Rp 2.500.000,- (nego)

2. Bapak Adhie butuh data distributor inverter seluruh Indonesia, dana yang disediakan negotiable

3. Bapak Sam butuh outlook industri otomotif 2016, dana yang disediakan negotiable.

4. Asdianor butuh harga pasaran rotan di Indonesia.

5. Wendi Asmorojati mencari data yang berkaitan dengan pengaruh waktu penyampaian laporan keuangan dan keputusan keuangan perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang go public di BEI.

6. Bapak Donny butuh data terkait industri PVC (petrokimia hilir) di Indonesia.

7. Bapak B butuh data sebagai berikut: A. Data Statistik Biaya Logistik Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015 yang terinci dengan komponen biaya berikut: 1) Biaya Transportasi, 2) Biaya Pergudangan, 3) Biaya Administrasi. B. Data Statistik Trafik Peti Kemas (Ekspor dan Impor) Pelabuhan Indonesia dari tahun 1990 sampai 2015.

8. Bapak x butuh data penjualan elektronik dan ponsel per tipe per periode 2014-2016, secara nasional dan per wilayah, serta data distributor elektronik dan smartphone di Indonesia.

9. Bapak T butuh data spesifik: suku bunga kredit, NPL perusahaan, Booking/penjualan by unit & nominal
perbulan dari th 2011 – juni 2017 untuk:
1. Kredit mobil BCA
2. Kredit mobil Bank Mandiri
3. Kredit mobil Mandiri Tunas Finance
4. Kredit mobil BCA Finance

10. Ibu N sedang mencari data pemain terbesar baik produsen, importir dan distributor Infant Formula Baby dan Growing up Milk periode 2016-2017 beserta merek-merek dagangnya. Serta data merek-merek produk tersebut yang paling laku di pasar Indonesia.

11. Bapak RC butuh data untuk statistik impor produk plastik dan market share perusahaan produsen plastik.

12. Julian butuh data penjualan dan produksi mackaroni snack dan kerupuk.

13. Reynildaputri butuh data sektor industri di provinsi jawa timur, meliputi jumlah industri, penyerapan tenaga kerja, nilai produksi menurut kab/kota.

14. Bapak Yudi butuh data penjualan alat berat per merek per segmen, per bulan, per kuartal, dan per tahun periode 2017-2018

15. Mr RS butuh laporan keuangan full audited market leader elektronik non tbk periode 2013-2017. Budjet sekitar Rp 10 juta.

16. Mr jp butuh forecast pertumbuhan pasar industri cat hingga 2025.

17. Bapak TR butuh data penjualan alat berat per merek, per perusahaan di seluruh Indonesia, terkait produksi riil dan pangsa pasar, serta forecast hingga 2020.

18. Bapak Ricky
Data konsumen kafe dan resto, dari gender, profesi, umur, tingkat ekonomi, preferensi menu, average spending, preferensi resto based on occasion, frekuensi kunjungan, brand preference dan data lainnya. Untuk wilayah Bandung serta Pulau Jawa, dan nasional.

19. Ibu Rahmi
Data Market Share Mie Sedaap & Market Size Mie Instant di Indonesia?

20. Bapak Sam
Data mengenai pertumbuhan dan konsumsi pasar semen di wilayah Bogor?

21. Tenri
Saya membutuhkan data laporan keuangan tahunan 5 tahun (tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017) untuk seluruh bank konvensional maupun syariah di Indonesia.

22. TuanAnh Nguyen butuh Indonesia import data by HS code for HS 851712 and 851770.

23. Bapak AA butuh data market share tinta inkjet dan laserjet, tinta original vs non original, toner original vs no original.

24. Ibu MS butuh data lengkap penjualan TELEVISI dari seluruh PERUSAHAAN/INDUSTRI ELEKTRONIK yang ada di indonesia setiap tahun nya?

25. Bapak RS butuh copy IUP untuk PT. INDONESIAN CCI Reg. Number. —/IUP-OP.P/3317.5.44.11 TAHUN 2015 Tahapan Pelaksanaan: Operasi Produksi, Produksi: Gamping, Lokasi: Ds.Tahunan Kec. Sale Kab. Rembang REMBANG.

26. Ibu Diana AM butuh data tentang pasar jarum suntik di Indonesia, market share dan profil pemainnya.

27. Bapak Agus butuh tren pasar rokok, saluran distribusi rokok, trend harga jual, serta preferensi merek yang paling diminati konsumen.

28. Bapak x butuh makro analisis bisnis beton dan EPC di Indonesia termasuk forecasting sales dan laba 2019.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Deskripsi Detail Database Industri Minuman Kesehatan

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini dirilis pada minggu pertama Maret 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik, terkait industri minuman secara umum, dan industri minuman kesehatan secara khusus. Diperkuat dengan tren pasar (meliputi market size dan market value 7 segmen industri), peta pangsa pasar industri minuman kesehatan, serta profil 2 market leader ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri minuman cukup prospektif dan atraktif terutama untuk konsumsi dalam negeri.

Pada halaman 5, ditampilkan definisi industri minuman secara umum dan kategorisasi industri minuman kesehatan. Pada halaman 6, ditampilkan grafis keterikatan dalam segmentasi industri minuman. Industri minuman kesehatan memiliki keterikatan yang kental dengan segmen minuman berenergi serta jus buah/sayur siap minum (ready to drink/RTD).

Masuk pada pembahasan selanjutnya, pada halaman 7 sampai 11, tim duniaindustri.com membuat kajian tren pertumbuhan market value (nilai pasar) dan market size (volume pasar) dari industri minuman secara keseluruhan beserta 7 segmen yakni industri minuman soda dan karbonasi (soft drink), air minum dalam kemasan (AMDK), minuman teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, dan jus buah/sayur siap minum.

Pembahasan dilakukan untuk periode 2015-2018F, dilengkapi dengan tren pertumbuhan per tahun dan market analysis-nya. Dengan tren tersebut dapat terlihat segmen minuman mana yang tumbuh paling tinggi. Data tersebut diperkuat dengan background information tren pasar pada periode 2008-2015 sebagai acuan (halaman 11).

Komposisi persentase 7 segmen industri minuman ditampilkan pada halaman 12 dan 13. Tujuannya untuk menampilkan persentase segmen terhadap total pasar industri minuman secara keseluruhan.

Pada halaman 14, duniaindustri.com membuat kajian independen terkait tren pangsa pasar industri minuman kesehatan dilihat dari nilai penjualan. Data tersebut diperkuat dengan coverage brand-brand atau merk-merk yang berkompetisi di segmen industri minuman kesehatan. Berdasarkan definisinya, segmen industri minuman kesehatan meliputi minuman isotonik, minuman siap saji (RTD) jamu, minuman herbal, minuman kesehatan wanita, dan minuman jahe madu (halaman 15). Pada halaman 16 sampai halaman 21, ditampilkan profil 2 market leader industri minuman kesehatan dilengkapi dengan data market intelligence dari sumber internal.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini juga dilengkapi dengan sejumlah data-data pendukung dari sumber yang kompeten. Pada halaman 24, ditampilkan highlight singkat perkembangan industri minuman di Indonesia. Sedangkan indikator utama industri minuman pada periode 2015-2016 ditampilkan pada halaman 25, mencakup jumlah perusahaan, kapasitas produksi total, nilai output, nilai investasi, hingga jumlah tenaga kerja.

Isu-isu strategis terkait industri minuman ditampilkan pada halaman 26 hingga halaman 28. Disusul kemudian profil industri minuman berkarbonasi pada halaman 29, profil industri minuman isotonik pada halaman 30, pemetaan brand dana target market dari minuman isotonik pada halaman 31, rekam jejak pertumbuhan volume pasar industri minuman per segmen pada periode 2004 hingga 2015, serta kilas balik tren industri minuman di Indonesia dibanding negara ASEAN pada halaman 33.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 sebanyak 34 halaman dan berukuran 4 MB ini berasal dari riset spesifik dan independen Duniaindustri.com didukung data-data dari asosiasi industri dan regulator terkait. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form.



Atau simak penjelasan detail per halaman "Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018"

Halaman  Penjelasan
1.   sampul muka
2.   highlight & outlook perekonomian Indonesia 2017
3.   highlight & outlook perekonomian Indonesia 2017
4.   highlight & outlook perekonomian Indonesia, terutama market review pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia
5.   definisi minuman kesehatan
6.   Tabel dan market analysis keterikatan dalam segmentasi minuman
7.   tabel market value (nilai pasar dalam rupiah) dan market growth industri minuman serta segmentasinya (7 segmen mencakup minuman soda dan karbonasi, air minum dalam kemasan, teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, jus buah/sayur siap minum) periode 2015-2018, dari hasil riset data spesifik tim Duniaindustri.com
8.   market analysis berupa pointers penjelasan dari halaman 7
9.   market size (volume pasar dalam satuan liter) serta market growth trend industri minuman serta segmentasinya (7 segmen mencakup minuman soda dan karbonasi, air minum dalam kemasan, teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, jus buah/sayur siap minum) periode 2015-2018, dari hasil riset data spesifik tim Duniaindustri.com
10.  market analysis berupa pointers penjelasan dari halaman 9
11.  Tabel batang track record pertumbuhan 4 segmen minuman periode 2008-2015, dari data pendukung lain untuk memperkuat analisis halaman 7-10
12.  Tabel pie chart komposisi market share dari 7 segmen minuman mencakup minuman soda dan karbonasi, air minum dalam kemasan, teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, jus buah/sayur siap minum, periode 2015
13.  Tabel pie chart komposisi market share dari 7 segmen minuman mencakup minuman soda dan karbonasi, air minum dalam kemasan, teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, jus buah/sayur siap minum, periode 2017.
14. tabel pie chart dan penjelasan detail tentang market share industri minuman kesehatan by brand (mencakup 5 brand) dihitung dari sales 2016, sumber riset data spesifik duniaindustri.com
15.  market coverage per brand di segmen industri minuman kesehatan (daftar merek-merek yang berkompetisi di segmen ini)
16.  profil market leader industri minuman Kesehatan (profil harus mencakup nama pemilik, pengurus perusahaan, alamat, dll)
17.  profil market leader industri minuman kesehatan
18.   Market intelligence data terkait kapasitas produksi, nilai produksi, volume ekspor, impor, dan suplai dari market leader periode 2008-2013
19. Profil ikhtisar operasi second market leader, mencakup volume produksi, kapasitas produksi periode 2014-2016
20.  Profil bisnis dan profil produk second market leader
21. Kontribusi penjualan minuman kesehatan terhadap revenue second market leader
22.  Data-data pendukung analisis pasar industri minuman kesehatan
23. Prospek dan tantangan industri makanan dan minuman secara nasional
24.  Prospek industri minuman dalam negeri
25.  Profil industri makanan dan minuman secara nasional periode 2015-2016 mencakup jumlah perusahaan, nama-nama perusahaan, kapasitas produksi masing-masing perusahaan tersebut, nilai output, nilai investasi, dan jumlah tenaga kerja
26.  Isu-isu strategis industri minuman secara nasional
27.  Isu-isu strategis industri minuman secara nasional
28.  Isu-isu strategis industri minuman secara nasional
29.   Data pendukung profil industri minuman berkarbonasi, mencakup pointers volume pasar
30.  Data pendukung profil industri minuman isotonik, mulai dari kemunculan segmen ini pada 1989 hingga 2012, sebagai rekam jejak pertumbuhan
31. Perluasan merek minuman isotonik, nama produsen, jenis kemasan, serta target pasar
32. Tabel track record pertumbuhan volume pasar industri minuman ringan siap saji periode 2004-2015, (segmen RTD tea, RTD carbonates, RTD water, others) 
33.   Profil konsumen industri minuman di Indonesia dibanding Thailand, Singapura, dan Filipina tahun 2015
34. Sampul penutup


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya:

Jumat, 14 September 2018

Market Database Trend Akuisisi Sektor Farmasi

Di tengah sentimen pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, industri farmasi masih menawarkan prospek positif sehingga marak terjadi akuisisi di sektor ini. Pada kuartal III 2018, tercatat dua akuisisi di industri farmasi nasional.

PT Phapros Tbk, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), mengakuisisi PT Lucas Djaja Group, produsen obat generik yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Akuisisi itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian pengikatan jual - beli saham antara Phapros dengan Lucas Djaja Group.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengungkapkan, aksi korporasi ini bagian strategi bisnis anorganik perseroan. Menurut dia, perseroan menilai Lucas Djaja memiliki beberapa keunggulan yang dapat melengkapi kontribusi Phapros bagi industri farmasi domestik.

”Ada beberapa pertimbangan mengapa kami memilih Lucas Djaja, di antaranya karena perusahaan tersebut memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak. Kami harapkan kerjasama ini bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ujar Sri Utami di Jakarta, beberapa waktu lalu, dalam keterangan tertulis.

Dia menilai, akuisisi saham Lucas Djaja diharapkan dapat meningkat porsi yang lebih besar dalam waktu dekat. Sumber pendanaan untuk hal tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan. Ke depannya, pendanaan untuk akuisisi ini akan di-cover dari rights issue.

Tahun ini Phapros akan melakukan corporate action berupa rights issue (Hak Memesaan Efek Terlebih Dahulu – HMETD) senilai Rp500 miliar yang akan digunakan untuk keperluan ekspansi bisnis. Di antaranya untuk akuisisi perusahaan farmasi, peningkatan kapasitas mesin, pemenuhan persyaratan Current Good Manufacturing Practices (GMP) / Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) terkini, serta untuk modal kerja.

Berbeda dengan Phapros, PT Merck Tbk (MERK), emiten produsen farmasi, justru berencana melakukan penjualan (divestasi) segmen usaha consumer health kepada PT Procter & Gamble Home Product Indonesia. Transaksi penjualan segmen usaha itu diperkirakan sekitar Rp1,384 triliun.

Manajemen perseroan dalam publikasi resmi menyatakan rencana transaksi ini merupakan permintaan dari Merck Holding GmbH yang memiliki sekitar 73,99% saham perseroan. Seiring dengan itu, pemegang saham ultima perseroan, yakni Meck Kommanditgesellschaft uft Aktien, berkomitmen untuk menjual segmen usaha consumer health secara global.

Pemegang saham mayoritas meminta kepada perseroan untuk masuk dalam rencana transaksi dan menandatangani perjanjian serta dokumen yang diperlukan untuk transaksi tersebut, termasuk perjanjian jual beli saham dan aset (SAPA) dan surat kuasa kepada Meck KGaA, Merck Penjual Global dan pejabat, serta karyawan tertentu dari kelompok usaha Merck.

Setelah selesainya rencana transaksi, perseroan akan memperoleh pendapatan dari penjualan segmen usaha consumer health. Direksi perseroan akan memutuskan penggunaan dan mendistribusikan hasil penjualan usaha berdasarkan anggaran dasar perseroan.

Harga rencana transaksi penjualan segmen usaha ditaksir sekitar Rp1,384 triliun. Harga transaksi tersebut melebihi 50% ekuitas perseroan, yang tercatat per 31 Desember 2017 sebesar Rp615,437 miliar.

Imbas Rupiah

Seiring pelemahan rupiah yang sempat mendekati Rp 14.900/US$, Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia mengusulkan harga obat naik 5%-7%. Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia Dorodjatun Sanusi, mengatakan, saat ini 100% bahan baku obat di Indonesia masih impor. Kemudian untuk material kemasan obat, komposisinya 50% juga masih impor.

"Saat ini sekitar 80% bahan obat tidak bisa dikontrol oleh pemerintah. Dengan kondisi persentase bahan baku obat yang masih impor tersebut, maka harga obat di Indonesia tergantung fluktuasi nilai dolar. Kami usulkan agar mulai 1 Oktober harga obat bisa naik 5%-7%," kata Dorodjatun.

Menurut Dorodjatun, industri farmasi Indonesia kini banyak yang terancam kolaps. Sebab sejak diberlakukannya fornas obat-obatan pada era JKN, sekitar 60% harga obat turun dari harga sebelumnya. Selain itu, kenaikan nilai dolar terhadap rupiah membuat harga bahan baku obat juga meroket.

Ditambah lagi, efek domino atas keterlambatan pembayaran klaim asuransi JKN oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit, kini juga berimbas ke industri farmasi. Saat ini banyak rumah sakit yang menunggak pembayaran pengadaan obat, dengan rata-rata keterlambatan 4 hingga 6 bulan.
Dorodjatun menyebutkan, kondisi tersebut dikeluhkan oleh industri farmasi. Sebab belum dibayarnya pembelian obat-obatan hingga berbulan-bulan, telah mengganggu cash flow industri obat dalam negeri. "Kami tidak lagi sekadar merumahkan karyawan, tapi sebagian dari industri farmasi kini terancam tutup," kata dia.(*)

Sumber: klik di sini


* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 160 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini


Database Riset Data Spesifik Lainnya: