Industri
farmasi memiliki peranan tersendiri bagi kehidupan manusia, karena
berhubungan dengan kesehatan. Untuk masyarakat modern, posisi kesehatan
dalam kehidupan telah meningkat seiring makin tingginya kesadaran akan
hidup sehat.
Guna melihat seluk beluk industri farmasi, termasuk tren pertumbuhan, pangsa pasar, serta market intelligence, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 7 data dan riset khusus di industri farmasi Indonesia dari berbagai rentang waktu. Simak ulasannya berikut ini.
1) Riset dan analisis eksklusif farmasi di Indonesia ini
menampilkan data, outlook, riset eksklusif terkait seluruh informasi
mengenai industri farmasi di Indonesia, serta riset dan analisis pasar
obat bebas (over the counter/OTC), obat generik, dan obat herbal. Riset
eksklusif ini mengulas mulai dari tren investasi baru farmasi di
Indonesia mulai 2014-2016 (analisis pemain baru), pergerakan pangsa
pasar obat bebas dan obat herbal, tren pertumbuhan obat generik dengan
program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2016-2019, pertumbuhan
pasar obat di Indonesia, analisis persaingan pasar obat generik vs obat
bebas (over the counter/OTC), market leader obat bebas, daftar obat
bebas, analisis obat bebas per segmen, tren pertumbuhan obat herbal,
komparasi perbandingan kekuatan pemasok pemain obat bebas, dan daftar
obat paling laku di pasaran.
Riset eksklusif ini
dimulai dari tren investasi baru di industri farmasi di Indonesia
2014-2016 dan analisis pemain baru (halaman 2-5). Kemudian pangsa pasar
obat bebas 2015 masing-masing pemain dan tren pergerakannya periode
2011-2015 (halaman 6-8).
Beranjak
ke obat generik, riset eksklusif ini mencermati tren pertumbuhan obat
generik dikaitkan dengan tren pertumbuhan pasar obat secara total di
Indonesia 2010-2019 (halaman 9-11). Juga ditampilkan, pengaruh program
SJSN Kesehatan terhadap pertumbuhan obat generik yang terus meningkat
dari 6,9% pada 2011 menjadi 9,3% pada 2015 terhadap total pasar obat di
Indonesia (halaman 12-14) serta estimasi 2016-2019 (halaman 15).
Pertumbuhan
obat generik itu dikhawatirkan dapat menekan pangsa pasar segmen obat
bebas (halaman 16-17). Pada halaman 18-36 merupakan intisari riset
eksklusif ini yang mengulas tren pergerakan market leader obat bebas per
merek untuk segmen obat antasida, obat anti-diare, obat batuk, obat
sakit kepala, serta obat batuk dan flu. Juga diulas daftar merek obat
bebas yang bersaing di pasar obat Indonesia. Sejumlah merek obat bebas
yang menjadi market leader antara lain Promag (obat antasida), Neo
Entrostop (obat anti-diare), Komix (obat batuk), Bodrex (obat sakit
kepala), Bodrex Flu dan Batuk (obat batuk dan flu).
Pada
halaman 37-47, ditampilkan tren pertumbuhan obat herbal mulai 2000-2015
serta tren pergerakan market leader Sido Muncul. Serta, analisis
pertumbuhan obat herbal dan penetrasi Sido Muncul terhadap peta
persaingan obat di Indonesia, terutama obat bebas.
Pada
halaman 48-59, ditampilkan komparasi kekuatan pemasok (supplier) dari
empat produsen farmasi terbesar di Indonesia, serta analisis kekuatan
pemasok terhadap bahan baku serta bahan penolong lainnya. Pada halaman
61-62, ditampilkan top 7 obat bebas paling laku di pasaran Indonesia
serta analisis persaingan.
Riset
eksklusif ini sebanyak 62 halaman ini berasal dari Kementerian
Kesehatan, BPS, WHO dan Bank Dunia, GP Farmasi, International
Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di
Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.
2) Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal ini
menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri farmasi di Indonesia, serta riset dan
analisis pasar obat bebas (over the counter/OTC), obat generik, dan obat
herbal. Riset ini mengulas mulai dari tren pertumbuhan pasar farmasi di
Asia Pasifik (Asia Pacific healthcare market), tren pertumbuhan pasar
farmasi Indonesia, pengaruh BPJS Kesehatan, tren pasar obat generik,
market leader obat generik, market leader obat bebas, dan tren pasar
obat herbal.
Pada
halaman 2 ditampilkan ekonomi Indonesia secara garis besar, mulai dari
pertumbuhan PDB 2014-2019 (est), jumlah konsumen kelas menengah, dan
pasar industri consumer goods pada 2030. Pada halaman 3, ditampilkan
grafis pasar farmasi di Asia Pasifik 2011-2015.
Sementara
pasar industri farmasi Indonesia 2010-2014, rasio belanja kesehatan
terhadap PDB, segmentasi pasar farmasi nasional, dan roadmap program
Jaminan Kesehatan Nasional ditampilkan pada halaman 4. Data tersebut
dilanjutkan pada halaman 5, duniaindustri.com membuat riset eksklusif
terkait proyeksi pasar farmasi Indonesia 2015-2019, tingkat
pertumbuhannya, dan komparasi dengan pertumbuhan ekonomi nasional
periode yang sama.
Kemudian,
data tersebut dikomparasi dengan perbandingan pertumbuhan pasar farmasi
(healthcare expenditure) di ASEAN pada halaman 6.
Memasuki
pembahasan yang lebih fokus, pada halaman 7 ditampilkan top 20 pemain
farmasi terbesar di Indonesia berdasarkan nilai penjualan dan market
share, serta pertumbuhannya. Data tersebut dikomparasi dengan flasback
pasar obat resep 2011, lengkap dengan 10 pemain utama.
Di
halaman 9, ditampilkan top 20 pemain utama obat generik di Indonesia
beserta nilai penjualan, market share, dan perubahan peringkat pada
2014-2015. Disusul di halaman 10, ditampilkan top 20 pemain utama obat
bebas (OTC) di Indonesia beserta nilai penjualan, market share, dan
perubahan peringkat pada 2014-2015.
Menginjak pada halaman 11-13, Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal ini
menampilkan persaingan pangsa pasar obat bebas di Indonesia, nilai
pasar obat bebas, serta tren perubahan pangsa pasar pemain utama di
segmen obat bebas 2011-2015.
Sedangkan
di halaman 14-18, diulas mengenai obat generik, tren pertumbuhan pasar
obat generik ditopang program Jamkesnas, dan analisis persaingan obat
generik terhadap obat bebas.
Pada
halaman 19-35 merupakan intisari dari riset ini, yang menampilkan
ulasan cukup mendalam terkait perkembangan obat bebas di Indonesia.
Dimulai dari daftar merek obat bebas yang beredar di pasaran, market
leader obat antasida, obat anti-diare, obat flu, obat batuk, serta obat
batuk dan flu. Bagian intisari riset ini juga dilengkapi analisis
masing-masing segmen obat bebas dan perkembangan market leader di
masing-masing segmen.
Pada
halaman 36-42 ditampilkan tren pertumbuhan obat herbal, market leader
obat herbal, kinerja keuangan market leader, serta strategi bersaingnya
ke depan.
Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal sebanyak
43 halaman ini berasal dari Kementerian Kesehatan, BPS, WHO dan Bank
Dunia, GP Farmasi, International Pharmaceutical Manufacturer Group
(IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia, dan diolah
duniaindustri.com.(*)
3) Data dan Outlook Industri Farmasi 2010-2019 ini
menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh
informasi mengenai industri farmasi di Indonesia, mulai dari tren
pertumbuhan pasar farmasi secara global (global healthcare market), tren
permintaan/demand pasar global, tren pasar farmasi dan alat kesehatan
di Asia Pasifik (mulai dari farmasi dan bioteknologi, alat medis,
medical imaging, diagnostik, dan healthcare IT), hingga produsen farmasi
terbesar di Indonesia, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja
keuangan para pemain farmasi di negeri ini.
Khusus
terkait pasar farmasi Indonesia, data ini menampilkan belanja kesehatan
terhadap PDB, pasar industri farmasi nasional, roadmap program Jaminan
Kesehatan nasional (JKN), serta segmentasi pasar farmasi nasional.
Duniaindustri.com membuat riset terkait proyeksi pertumbuhan pasar
farmasi nasional periode 2015 hingga 2019, persentase pertumbuhannya,
dan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Juga
ditampilkan belanja kesehatan per kapita Indonesia dan negara-negara di
ASEAN. Indonesia merupakan negara dengan persentase healthcare terhadap
PDB yang relatif rendah di antara negara Asia Tenggara, mencerminkan
potensi pertumbuhan yang menarik.
Pada
halaman 10-15 ditampilkan secara detail dengan chart yang menarik tren
pertumbuhan pasar farmasi nasional, segmentasinya (ethical branded dan
unbranded generic), serta pertumbuhan pasar, serta rasio antara produsen
lokal dan produsen asing (MNC).
Pada
halaman 16-22, ditampilkan peta pasar pemimpin pasar (market leader) di
segmen pasar farmasi, obat resep, obat bebas (OTC), dan obat generik,
serta perubahan peta persaingan dalam empat tahun terakhir serta nilai
penjualan per perusahaan (sales value). Di halaman 23 ditampilkan
regulasi-regulasi baru yang diterapkan pemerintah di industri farmasi
nasional.
Mulai
halaman 24-42, secara khusus ditampilkan market leader di industri
farmasi Indonesia dan sejumlah pemain besar seperti PT Kalbe Farma Tbk
(KLBF), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Kimia Farma (Persero)
Tbk (KAEF). Dikupas secara detail, komposisi lini usaha per perusahaan,
jaringan distribusi, strategi ekspansi, pangsa pasar per produk, serta
kinerja keuangan.
Data
sebanyak 42 halaman ini berasal dari Kementerian Kesehatan, BPS, WHO
dan Bank Dunia, GP Farmasi, International Pharmaceutical Manufacturer
Group (IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.
4) Data Komprehensif Industri Farmasi Indonesia (Periode Lima Tahun Terakhir) ini
menampilkan pasar farmasi secara utuh, dari mulai tren nilai belanja
produk kesehatan, populasi masyarakat yang dijamin asuransi, pertumbuhan
segmen konsumen farmasi (masyarakat kelas bawah, kelas berkembang,
kelas menengah, dan kelas atas), pasar segmen obat bebas dan obat resep,
penguasaan pasar produsen obat asing dan lokal, pangsa pasar produsen
obat resep terbesar, dan outlook ke depan sebagai dampak adanya program
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Data berisi 16 halaman ini disusun oleh
International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), GP Farmasi,
dikompilasi oleh duniaindustri.com.
5) Data Top 20 Produsen Obat Generik di Indonesia ini
menggambarkan nilai penjualan, pangsa pasar, dan pertumbuhan 20 pemain
obat generik di Indonesia, antara lain PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma
Tbk, PT Hexpharm Jaya, PT Dexa Medica.
6) Data Pasar Farmasi di Asia Pasifik ini
mencakup pertumbuhan nilai pasar farmasi di Asia Pasifik meliputi
negara China, Jepang, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea,
Australia periode 2010-2015.
7) Data Belanja Alat Kesehatan di Indonesia ini
mencakup nilai belanja alat kesehatan periode 2010-2014, yang terbagi
menjadi private consumptions dan healthcare expenditure.(*)
Sumber: di sini
* Cari data yang lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar