Jumat, 24 Maret 2017

Tujuh Kumpulan Database Farmasi dan Kompetisi Merk Obat

Industri farmasi memiliki peranan tersendiri bagi kehidupan manusia, karena berhubungan dengan kesehatan. Untuk masyarakat modern, posisi kesehatan dalam kehidupan telah meningkat seiring makin tingginya kesadaran akan hidup sehat.

Guna melihat seluk beluk industri farmasi, termasuk tren pertumbuhan, pangsa pasar, serta market intelligence, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 7 data dan riset khusus di industri farmasi Indonesia dari berbagai rentang waktu. Simak ulasannya berikut ini.


1) Riset dan analisis eksklusif farmasi di Indonesia ini menampilkan data, outlook, riset eksklusif terkait seluruh informasi mengenai industri farmasi di Indonesia, serta riset dan analisis pasar obat bebas (over the counter/OTC), obat generik, dan obat herbal. Riset eksklusif ini mengulas mulai dari tren investasi baru farmasi di Indonesia mulai 2014-2016 (analisis pemain baru), pergerakan pangsa pasar obat bebas dan obat herbal, tren pertumbuhan obat generik dengan program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2016-2019, pertumbuhan pasar obat di Indonesia, analisis persaingan pasar obat generik vs obat bebas (over the counter/OTC), market leader obat bebas, daftar obat bebas, analisis obat bebas per segmen, tren pertumbuhan obat herbal, komparasi perbandingan kekuatan pemasok pemain obat bebas, dan daftar obat paling laku di pasaran.

Riset eksklusif ini dimulai dari tren investasi baru di industri farmasi di Indonesia 2014-2016 dan analisis pemain baru (halaman 2-5). Kemudian pangsa pasar obat bebas 2015 masing-masing pemain dan tren pergerakannya periode 2011-2015 (halaman 6-8).

Beranjak ke obat generik, riset eksklusif ini mencermati tren pertumbuhan obat generik dikaitkan dengan tren pertumbuhan pasar obat secara total di Indonesia 2010-2019 (halaman 9-11). Juga ditampilkan, pengaruh program SJSN Kesehatan terhadap pertumbuhan obat generik yang terus meningkat dari 6,9% pada 2011 menjadi 9,3% pada 2015 terhadap total pasar obat di Indonesia (halaman 12-14) serta estimasi 2016-2019 (halaman 15).

Pertumbuhan obat generik itu dikhawatirkan dapat menekan pangsa pasar segmen obat bebas (halaman 16-17). Pada halaman 18-36 merupakan intisari riset eksklusif ini yang mengulas tren pergerakan market leader obat bebas per merek untuk segmen obat antasida, obat anti-diare, obat batuk, obat sakit kepala, serta obat batuk dan flu. Juga diulas daftar merek obat bebas yang bersaing di pasar obat Indonesia. Sejumlah merek obat bebas yang menjadi market leader antara lain Promag (obat antasida), Neo Entrostop (obat anti-diare), Komix (obat batuk), Bodrex (obat sakit kepala), Bodrex Flu dan Batuk (obat batuk dan flu).

Pada halaman 37-47, ditampilkan tren pertumbuhan obat herbal mulai 2000-2015 serta tren pergerakan market leader Sido Muncul. Serta, analisis pertumbuhan obat herbal dan penetrasi Sido Muncul terhadap peta persaingan obat di Indonesia, terutama obat bebas.

Pada halaman 48-59, ditampilkan komparasi kekuatan pemasok (supplier) dari empat produsen farmasi terbesar di Indonesia, serta analisis kekuatan pemasok terhadap bahan baku serta bahan penolong lainnya. Pada halaman 61-62, ditampilkan top 7 obat bebas paling laku di pasaran Indonesia serta analisis persaingan.

Riset eksklusif ini sebanyak 62 halaman ini berasal dari Kementerian Kesehatan, BPS, WHO dan Bank Dunia, GP Farmasi, International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.

2) Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri farmasi di Indonesia, serta riset dan analisis pasar obat bebas (over the counter/OTC), obat generik, dan obat herbal. Riset ini mengulas mulai dari tren pertumbuhan pasar farmasi di Asia Pasifik (Asia Pacific healthcare market), tren pertumbuhan pasar farmasi Indonesia, pengaruh BPJS Kesehatan, tren pasar obat generik, market leader obat generik, market leader obat bebas, dan tren pasar obat herbal.

Pada halaman 2 ditampilkan ekonomi Indonesia secara garis besar, mulai dari pertumbuhan PDB 2014-2019 (est), jumlah konsumen kelas menengah, dan pasar industri consumer goods pada 2030. Pada halaman 3, ditampilkan grafis pasar farmasi di Asia Pasifik 2011-2015.

Sementara pasar industri farmasi Indonesia 2010-2014, rasio belanja kesehatan terhadap PDB, segmentasi pasar farmasi nasional, dan roadmap program Jaminan Kesehatan Nasional ditampilkan pada halaman 4. Data tersebut dilanjutkan pada halaman 5, duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait proyeksi pasar farmasi Indonesia 2015-2019, tingkat pertumbuhannya, dan komparasi dengan pertumbuhan ekonomi nasional periode yang sama.

Kemudian, data tersebut dikomparasi dengan perbandingan pertumbuhan pasar farmasi (healthcare expenditure) di ASEAN pada halaman 6.

Memasuki pembahasan yang lebih fokus, pada halaman 7 ditampilkan top 20 pemain farmasi terbesar di Indonesia berdasarkan nilai penjualan dan market share, serta pertumbuhannya. Data tersebut dikomparasi dengan flasback pasar obat resep 2011, lengkap dengan 10 pemain utama.

Di halaman 9, ditampilkan top 20 pemain utama obat generik di Indonesia beserta nilai penjualan, market share, dan perubahan peringkat pada 2014-2015. Disusul di halaman 10, ditampilkan top 20 pemain utama obat bebas (OTC) di Indonesia beserta nilai penjualan, market share, dan perubahan peringkat pada 2014-2015.

Menginjak pada halaman 11-13, Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal ini menampilkan persaingan pangsa pasar obat bebas di Indonesia, nilai pasar obat bebas, serta tren perubahan pangsa pasar pemain utama di segmen obat bebas 2011-2015.

Sedangkan di halaman 14-18, diulas mengenai obat generik, tren pertumbuhan pasar obat generik ditopang program Jamkesnas, dan analisis persaingan obat generik terhadap obat bebas.

Pada halaman 19-35 merupakan intisari dari riset ini, yang menampilkan ulasan cukup mendalam terkait perkembangan obat bebas di Indonesia. Dimulai dari daftar merek obat bebas yang beredar di pasaran, market leader obat antasida, obat anti-diare, obat flu, obat batuk, serta obat batuk dan flu. Bagian intisari riset ini juga dilengkapi analisis masing-masing segmen obat bebas dan perkembangan market leader di masing-masing segmen.

Pada halaman 36-42 ditampilkan tren pertumbuhan obat herbal, market leader obat herbal, kinerja keuangan market leader, serta strategi bersaingnya ke depan.

Riset Pasar Obat Bebas, Obat Generik, dan Obat Herbal sebanyak 43 halaman ini berasal dari Kementerian Kesehatan, BPS, WHO dan Bank Dunia, GP Farmasi, International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.(*)

3) Data dan Outlook Industri Farmasi 2010-2019 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri farmasi di Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar farmasi secara global (global healthcare market), tren permintaan/demand pasar global, tren pasar farmasi dan alat kesehatan di Asia Pasifik (mulai dari farmasi dan bioteknologi, alat medis, medical imaging, diagnostik, dan healthcare IT), hingga produsen farmasi terbesar di Indonesia, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja keuangan para pemain farmasi di negeri ini.

Khusus terkait pasar farmasi Indonesia, data ini menampilkan belanja kesehatan terhadap PDB, pasar industri farmasi nasional, roadmap program Jaminan Kesehatan nasional (JKN), serta segmentasi pasar farmasi nasional. Duniaindustri.com membuat riset terkait proyeksi pertumbuhan pasar farmasi nasional periode 2015 hingga 2019, persentase pertumbuhannya, dan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Juga ditampilkan belanja kesehatan per kapita Indonesia dan negara-negara di ASEAN. Indonesia merupakan negara dengan persentase healthcare terhadap PDB yang relatif rendah di antara negara Asia Tenggara, mencerminkan potensi pertumbuhan yang menarik.

Pada halaman 10-15 ditampilkan secara detail dengan chart yang menarik tren pertumbuhan pasar farmasi nasional, segmentasinya (ethical branded dan unbranded generic), serta pertumbuhan pasar, serta rasio antara produsen lokal dan produsen asing (MNC).

Pada halaman 16-22, ditampilkan peta pasar pemimpin pasar (market leader) di segmen pasar farmasi, obat resep, obat bebas (OTC), dan obat generik, serta perubahan peta persaingan dalam empat tahun terakhir serta nilai penjualan per perusahaan (sales value). Di halaman 23 ditampilkan regulasi-regulasi baru yang diterapkan pemerintah di industri farmasi nasional.

Mulai halaman 24-42, secara khusus ditampilkan market leader di industri farmasi Indonesia dan sejumlah pemain besar seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF). Dikupas secara detail, komposisi lini usaha per perusahaan, jaringan distribusi, strategi ekspansi, pangsa pasar per produk, serta kinerja keuangan.

Data sebanyak 42 halaman ini berasal dari Kementerian Kesehatan, BPS, WHO dan Bank Dunia, GP Farmasi, International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.

4) Data Komprehensif Industri Farmasi Indonesia (Periode Lima Tahun Terakhir) ini menampilkan pasar farmasi secara utuh, dari mulai tren nilai belanja produk kesehatan, populasi masyarakat yang dijamin asuransi, pertumbuhan segmen konsumen farmasi (masyarakat kelas bawah, kelas berkembang, kelas menengah, dan kelas atas), pasar segmen obat bebas dan obat resep, penguasaan pasar produsen obat asing dan lokal, pangsa pasar produsen obat resep terbesar, dan outlook ke depan sebagai dampak adanya program Sistem Jaminan Sosial Nasional. Data berisi 16 halaman ini disusun oleh International Pharmaceutical Manufacturer Group (IPMG), GP Farmasi, dikompilasi oleh duniaindustri.com.

5) Data Top 20 Produsen Obat Generik di Indonesia ini menggambarkan nilai penjualan, pangsa pasar, dan pertumbuhan 20 pemain obat generik di Indonesia, antara lain PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Hexpharm Jaya, PT Dexa Medica.

6) Data Pasar Farmasi di Asia Pasifik ini mencakup pertumbuhan nilai pasar farmasi di Asia Pasifik meliputi negara China, Jepang, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea, Australia periode 2010-2015.

7) Data Belanja Alat Kesehatan di Indonesia ini mencakup nilai belanja alat kesehatan periode 2010-2014, yang terbagi menjadi private consumptions dan healthcare expenditure.(*)

Sumber: di sini
* Cari data yang lebih spesifik, ingin request data/riset, klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar